Sosok di Balik Gemilap Prestasi

Sosok di Balik Gemilap Prestasi

Sumber Gambar: Dokumen Pribadi

SKETSA - "Sebenarnya dalam perjalanan panjang itu sudah banyak, lebih dari ratusan kali saya mengikuti (kompetisi) dan enggak pernah menang," akuinya mengisahkan.

Kegagalan adalah sukses yang tertunda, begitulah kiranya kalimat yang dirasa pas untuk menggambarkan sosok berbaju krem itu. Adalah Filza Sigit Pratama mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) yang ditemui Sketsa (15/3) siang di tengah-tengah kesibukannya.

Sigit, sapaan akrabnya merupakan mahasiswa yang mengantongi segudang prestasi. Setidaknya tercatat 54 prestasi yang diukir hingga saat ini. Meski di awal perjuangan sempat mengalami masa terpuruk, tak menjadi alasan untuk terus maju. Hingga pada puncaknya selalu memenangi kompetisi yang diikuti pada 2018 lalu.

Beberapa di antaranya juara 3 Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Biology Championship Universitas Udayana pada 2018, juara 2 LKTI Festival Kemaritiman Tingkat Nasional, juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Nasional Education Fair Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

Selain di bidang karya tulis ilmiah, Sigit juga berprestasi di bidang sastra dan seni fotografi, dibuktikan pada peraihan juara 3 Lomba Menulis Naskah Drama Festival Sastra Fakultas Ilmu Budaya UGM pada 2017, juara 1 Lomba Cipta Cerpen Nasional Public Fest 4 di Universitas Riau pada 2019 dan juara 2 Lomba Fotografi Nasional Public Fest 4 Universitas Riau pada 2019.

Sigit dibesarkan di lingkungan keluarga dan pertemanan yang positif. Tentu membuatnya semakin tertantang dan termotivasi untuk turut aktif.

"Saya masuk SMA 10 itu banyak lingkungan yang positif jadi anak-anaknya memang aktif misalnya aktif belajar, aktif ikut lomba jadi ya semakin kita juga jadi motivasi," ungkapnya.

Tak hanya di lingkup akademik. Sigit juga merupakan mahasiswa yang aktif berorganisasi, diketahui saat ini Sigit menjabat sebagai Ketua Maritim Muda, yakni organisasi di bawah Kementrian HAM, tahun sebelumnya, menjadi Wakil Gubernur BEM FMIPA periode 2018. Menurutnya, dengan bergelut di dunia organisasi semakin menambah pengalaman dan pengetahuannya.

"Kadang masalah di dunia kerja, permasalahan-permasalahan itu bisa diatasi dengan cara saat berorganisasi itu, karena kadang ada ilmu yang kita dapat hanya dengan berorganisasi," ucap pria 21 tahun itu.

Di balik gemilapnya prestasi Sigit, ada perjalanan panjang yang tak selalu mulus. Tentu akan ada yang dikorbankan, baik itu tenaga maupun finansial. Bahkan, sebagian besar kompetisi yang diikutinya hanya bermodal nekat dan menggunakan dana pribadi.

"Jujur saya ikut kompetisi-kompetisi ini pakai dana pribadi, ada sih bantuan himpunan tapi masih kurang mencukupi," ucap pria kelahiran Samarinda itu.

Meski begitu, tak menyurutkan niat Sigit dalam menjejaki prestasi. Motivasi yang selama ini ia jaga adalah bagaimana terus mengasah kemampuan dengan konsisten sehingga akan menuai apa yang ditanam.

"Kalau kita belum bisa berbuat seperti tokoh besar, jadilah orang sederhana yang memelihara perbuatan konsisten, sehingga ia akan menghasilkan kejutan-kejutan dalam hidup kita. Jadi intinya usaha kita itu harus lebih besar daripada kegagalan. Jadi cacian cacian itu sudah sering tapi kita harus bisa bagaimana cacian itu biisa jadi bumerang kita dalam meraih ke suksesan itu," tukasnya. (ira/zar/hzk/snh/els)