Sayang

Sayang

Sumber: Bisnis Kalimantan

Sore ini surya tenggelam pilu dalam peraduan 

Ia menjadi saksi atas dirimu yang perlahan telanjang

Permadani hijau yang melingkupi dirimu, kini tak dapat kusaksikan lagi

Berganti menjadi junjungan beton, baja, kokoh menjulang di sana-sini

Digantikan dengan kawah-kawah menganga bekas penggalian

Juga digantikan dengan pembangunan infrastruktur, yang katanya untuk keadilan

Ada apa dengan wajahmu sayang?

Tak kusaksikan lagi harmoni biru dan gugusan awan putih yang melayang

Biru dan putihmu kini keabuan

Tertutupi polusi yang kian mengerikan

Siapa yang berbuat begini sayang?

Ah, mengerikan jika membayangkan keberingasan wajah manusia atas dirimu

Meski aku juga menjadi satu dari sekian

Kini kita berdua beradu dalam ingar bingar penghidupan

Maaf, kamu memberi segala

Sedang kami, merusak semua

Ditulis oleh, Halimatusya'diyah, mahasiswi Sastra Indonesia, FIB 2017.