Gelaran Film Dokumenter Pendek: Hasil Karya UTS Ilkomers yang Jadi Tontonan Lintas Angkatan

Sumber Gambar: Winda Helnia
Gelaran nonton bareng (Nobar) film dokumenter pendek oleh mahasiswa program studi (Prodi) Ilmu Komunikasi (Ilkom) angkatan 2022 sukses terlaksana di Ruang Teater Perpustakaan Unmul Lantai 3, Kamis (24/4). Kegiatan ini berlangsung pada 08.30—13.00 Wita, dihadiri oleh Wakil Dekan I FISIP Unmul Rina Juwita, Koordinator Prodi Ilkom Silviana Purwanti, dan dosen pengampu mata kuliah (matkul) Sinematografi Kadek Dristiana Dwivayani. Film dokumenter pendek yang ditayangkan merupakan luaran tugas ujian tengah semester (UTS) pada matkul Sinematografi.
Penayangan ini melibatkan mahasiswa prodi Ilkom angkatan 2023 yang tergabung pada matkul Kajian Sinema sebagai penonton, sekaligus pemberi nilai melalui Google Form yang telah disediakan. Setelah satu film selesai diputar, mereka lantas mengisi beberapa pertanyaan sebagai nilai sekaligus feedback kepada para sineas amatir siang itu.
Menayangkan delapan film dokumenter pendek, dengan waktu produksi kurang lebih satu bulan lamanya, riuh tugas lainnya tidak mengesampingkan semangat para mahasiswa dalam menyuguhkan film yang memiliki cerita dan keunikan masing-masing.
Delapan film tersebut mengangkat cerita nyata yang acap kali dekat dengan kehidupan sehari-hari. Pada film pertama, “Mines or Minds” yang menggambarkan dinamika dan dilema yang muncul ketika perguruan tinggi di Indonesia mulai terlibat langsung dalam pengelolaan tambang. Film kedua bertajuk “Usman The Porter Man” yang mengangkat cerita sehari-hari buruh porter di Pelabuhan Samarinda.
Film selanjutnya, menayangkan cerita dari sebuah pasar lokal unik yang ada di Samarinda—Pasar Dayak Beluluq Lingau dengan judul “Aroma Lokal”. Setelah berkelana di pasar, penonton diajak untuk mengenal masakan tradisional Kalimantan melalui sebuah dapur yang dikenal dengan sebutan Sapa Nusa, film ini berjudul “Memori Rasa”.
Selain itu, penonton turut dikenalkan dengan sebuah komunitas vespa klasik yang berdiri sejak tahun 2001—Samarinda Vespa Club, bertajuk “Nostalgia Asik, Vespa Klasik”.
Mengelilingi Samarinda dengan vespa telah usai, persinggahan selanjutnya adalah cerita mengenai Museum Kota Samarinda yang dikemas secara apik berjudul “Dari Masa ke Museum”.
Kolaborasi antar komunitas juga terjalin, “Serasi Arah” merupakan persembahan cerita yang membahas tentang bagaimana kesadaran masyarakat terkait penggunaan transportasi umum (Transum), yang bertujuan untuk memberikan awareness terkait pentingnya menjaga kualitas udara dan mengurangi polusi.
Realitas lain yang tak kalah menyadarkan kehidupan turut terlihat pada film terakhir bertajuk “The Broken Promises”. Fenomena judi online (judol) yang mengupas realita pahit di balik dunia maya yang gemerlap dan kisah nyata para korban yang hidupnya hancur karena jeratan ilusi “kaya instan”.
Delapan film dokumenter pendek yang ada diiringi antusias dan tepukan tangan penonton turut menghiasi pemutaran berlangsung. Penonton yang sekaligus menjadi penilai turut membagikan kesan dan pesan atas terlaksananya kegiatan tersebut.
“Seneng dan bangga banget karena bisa hadir nonton dokumenter yang dibuat dari kakak-kakak Ilkom 2022. Ngerasa takjub dan kagum banget. Isu-isu yang diambil betul-betul membuat aku tertarik pas nontonnya,” ungkap salah satu mahasiswa Ilkom 2023 Haris dengan semangat, Kamis (24/4).
Penonton juga memberikan ulasan bahwa dokumenter yang ditayangkan tak lupa menjadi pengingat dalam melihat sekitar dengan lebih baik dan penuh makna.
“Banyak pembelajaran yang didapat, misalnya sebagai mahasiswa sudah seharusnya kita turut menyuarakan penolakan terhadap tambang, terkait judi online juga itu relevan dengan kondisi anak muda sekarang. Jangan coba-coba main, ya,” ucap salah satu penonton lainnya Najwa, Kamis (24/4).
“Dan terakhir, ternyata banyak pekerjaan lain yang kadang kurang diketahui, jangan pernah mengganggap itu hal remeh, bisa jadi itu satu-satunya harapan untuk orang lain. Harus lebih banyak-banyak bersyukur, deh,” pungkasnya.
Press release ini ditulis oleh Yaasiina Nur Laila Aprilia, mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi FISIP Unmul 2022