Berbudaya: Inovasi Gerakan Literasi Budaya yang Menyenangkan bagi Anak, Besutan PKM-PM Unmul

Berbudaya: Inovasi Gerakan Literasi Budaya yang Menyenangkan bagi Anak, Besutan PKM-PM Unmul

Sumber Gambar: Dokumen Pribadi

“Berbudaya” merupakan suatu program yang menjadi wadah edukasi untuk anak dalam upaya pengenalan kebudayaan melalui literasi, permainan dan teknologi yang diciptakan oleh sekelompok mahasiswa Unmul melalui Program Kreativitas Mahasiswa dengan sub Pengabdian Masyarakat tahun 2023.

Selaras dengan gerakan pengenalan budaya yang ditujukan pada anak-anak berawal dari keresahan yang tim temukan pada mitra yaitu anak-anak yang berada di Rumah Belajar Bintang Kecil Samarinda (RBBK) Samarinda, di mana anak-anak yang masih di usia sekolah dasar ini  kurang mengetahui kebudayaan yang ada di Indonesia dan lebih banyak mengenal  budaya baru yang mereka dapat akses dengan mudah pada media sosial tanpa pengawasan orang dewasa. 

Kekhawatiran tim dan ketua lembaga mengenai pergeseran budaya yang diakibatkan derasnya arus globalisasi yang tidak terbendung menyebabkan pudarnya nilai-nilai budaya yang seharusnya menjadi identitas diri sedari dini.

Program ini berupaya dalam memberikan pemahaman kepada anak-anak usia sekolah dasar mengenai budaya dengan cara yang lebih inovatif dan kreatif yang dapat menarik minat anak-anak untuk lebih mengenal budaya yang ada di Indonesia, yakni melalui permainan board game edukatif yang bernama “Berbudaya”. Program ini telah dimodifikasi dan berinovasi dengan memasukan unsur literasi serta teknologi yang tentu saja mudah untuk diaplikasikan. 

Dalam mewujudkan keberhasilan program pengenalan kebudayaan Indonesia pada anak-anak, tim kami menjalin kerja sama dengan RBBK yang terletak di Jalan M. Said Gang. 5 No. 41 Kelurahan Lok Bahu, Kota Samarinda. 

RBBK merupakan salah satu lembaga pendidikan non-formal dengan program bimbingan belajar tambahan seperti taman baca, pembinaan keterampilan dan kelas mengaji. 

RBBK memiliki lima tenaga pengajar dengan jumlah peserta didik 40 anak yang sebagian besar duduk di bangku sekolah dasar. Kurangnya tenaga pengajar dibandingkan dengan banyaknya jumlah peserta menjadikan pemberian pengetahuan dan pengenalan budaya pada anak tidak maksimal. Ditambah dengan tidak adanya media pembelajaran mengenai pengenalan budaya pada anak-anak.  

Berangkat dari permasalahan tersebut, tim kami bersama Kepala Lembaga sepakat untuk melaksanakan program pengenalan budaya pada anak melalui media board game “Berbudaya”, di mana program ini mampu meningkatkan pengetahuan budaya anak-anak di RBBK Samarinda dengan media yang sudah kami sesuaikan dengan karakteristik anak. 

Board game “Berbudaya” dapat dengan mudah dimainkan dan dipahami oleh anak, sehingga mampu menarik minat anak dalam mengenal kebudayaan Indonesia.

Kegiatan pelaksanaan program tersebut telah digelar pada tanggal 5 sampai dengan 7 September 2023 di RBBK. Ada beberapa tahap kegiatan yang dilaksanakan oleh Tim Berbudaya di awal program. Pertama, tahap persiapan seperti melaksanakan koordinasi dengan pimpinan mitra. Selanjutnya, penciptaan desain media board game sebanyak lima buah, serta buku budaya dan buku pedoman yang di dalamnya termuat tata cara permainan board game.

Saat tahap pelaksanaan berlangsung, terdapat tiga kegiatan, yakni hari pertama pelatihan penggunaan bagi pendidik lembaga mitra. Pada kesempatan ini, tim kami memberikan pelatihan penggunaan media permainan dengan tujuan agar pendidik memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam penggunaan media permainan sebagai pendamping. 

Pada hari kedua pelaksanaan, anak-anak sangat antusias mengikuti arahan permainan serta mempraktikkan tantangan yang ada di dalam board game, seperti menari sehingga mampu meningkatkan pengetahuan terkait budaya indonesia melalui permainan board game. 

Hari ketiga diisi dengan pelaksanaan pelatihan bagi orang tua untuk penggunaan board game di rumah. Peran orang tua sangat penting dalam keberlanjutan program ini, sehingga orang tua turut serta dilibatkan dalam pelatihan penggunaan media permainan board game. Tim Berbudaya turut memberikan pengetahuan tentang bagaimana memodifikasi board game sehingga orang tua mampu menjadi pendamping anak-anak di rumah.

Setelah ketiga kegiatan tersebut selesai, program “Berbudaya” diharapkan tidak hanya berhenti sampai di situ saja. Tim Berbudaya akan terus memantau sejauh mana program ini terus digunakan oleh anak-anak agar program “Berbudaya” dapat berkelanjutan. 

Wahyu Kharisma selaku kepala lembaga RBBK Samarinda sangat senang dengan adanya program ini. 

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan PKM-PM Berbudaya yang dilakukan semoga program ini akan terus berkelanjutan dan berinovasi guna meningkatkan pengetahuan anak-anak di RBBK maupun di sekitar lingkungan ini,” ujarnya.

Kami berharap, program ini dapat terus berkelanjutan serta berguna bagi anak-anak yang menggunakannya. Semoga program ini bisa dilihat oleh pemerintah setempat sehingga dapat menjadi contoh dan menjadi program Gerakan Literasi Budaya di Kota Samarinda

Penutupan kegiatan telah dilaksanakan pada bulan Oktober lalu yang ditutup secara simbolis dengan penyerahan plakat kepada kepala lembaga RBBK Samarinda.

Press release ditulis oleh Miranda Wulandari, Ketua Tim PKM-PM