
Sumber Gambar: Muhammad Upi
SKETSA – Hipospadia menjadi ramai diperbincangkan sejak kabar mantan atlet voli tim nasional (Timnas) putri Indonesia, Aprilia Manganang dinyatakan sebagai seorang pria. Fakta tersebut baru diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan Korps TNI Angkatan Darat (TNI AD) pada 3 Februari lalu.
Sebelumnya pada 2016, Aprilia direkrut sebagai anggota TNI AD lewat rekrutmen khusus bintara berprestasi. Kala itu, pemeriksaan medis yang dilakukan belum lengkap. Sehingga, fakta bahwa Aprilia mengalami hipospadia baru diketahui belakangan ini. Tahukah kamu, apa itu hipospadia?
Dilansir dari laman alodokter.com, Hipospadia merupakan suatu kelainan bawaan sejak lahir yang menyebabkan letak lubang kencing (uretra) bayi laki-laki menjadi tidak normal. Pada kondisi normal, uretra terletak tepat di ujung penis.
Akan tetapi, pada bayi dengan hipospadia, uretra berada di bagian bawah penis. Hal ini berisiko menyebabkan penderita hipospadia bisa kesulitan buang air kecil atau berhubungan seksual saat ia dewasa.
Jika dipahami lebih dalam, ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko hipospadia pada bayi. Di antaranya seorang ibu mengandung bayi saat berumur 35 tahun ke atas, ketika hamil sang ibu sering terpapar asap rokok atau pestisida, menderita obesitas, dan diabetes saat hamil. Sang ibu melakukan terapi hormon kesuburan untuk merangsang kehamilan, bayi yang lahir secara prematur, sampai faktor genetik keluarga juga turut mempengaruhi.
Penanganan secara cepat dan tepat sangat penting. Sebab bila tidak segera ditangani, penderita hipospadia akan mengalami masalah berkemih dan terganggangunya aktivitas seksual mereka. Lalu, kapan hipospadia harus ditangani?
Hipospadia harus segera mendapat penanganan dokter apabila terdapatnya saluran kencing di bawah penis, ketika berkemih urine yang keluar menetes serta tidak memancar, dan bentuk penis tidak wajar (melengkung ke bawah).
Hipospadia dapat ditangani dengan cara operasi menempatkan lubang kemih kembali pada posisi normal. Operasi tersebut juga bisa dilakukan beberapa kali menurut keparahan yang dialami. Menurut anjuran dokter usia 6-12 bulan adalah waktu ideal untuk melakukan operasinya. Nah, semoga kamu lebih paham ya! (nkh/piu/rst)