Lima Tips Mencegah Gangguan Kesehatan pada Musim Pancaroba

Lima Tips Mencegah Gangguan Kesehatan pada Musim Pancaroba

Sumber Gambar: Pinterest

SKETSA - Musim pancaroba adalah peralihan musim kemarau ke hujan ataupun sebaliknya. Musim di Kalimantan Timur dipengaruhi oleh adanya pola curah hujan. Pola curah hujan di Kalimantan Timur sebagian besar dipengaruhi oleh angin monsun. Angin monsun merupakan angin yang secara periodik berhembus dari Benua Asia menuju Benua Australia dan juga sebaliknya.

Angin monsun terjadi akibat adanya perbedaan tekanan antara kedua benua. Angin monsun yang berasal dari daratan benua Asia akan melewati lautan yang luas sehingga mendatangkan musim hujan di Indonesia. Akan tetapi, angin monsun dari Australia tidak melewati lautan yang luas sehingga curah hujan di Indonesia menjadi sedikit.

Peralihan musim yang terjadi dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan. Banyak orang menganggap bahwa paparan air hujan yang menyebabkan gangguan kesehatan. Padahal, gangguan kesehatan ini disebabkan oleh perubahan yang mendadak dari unsur-unsur cuaca seperti suhu dan kelembapan udara. 

Virus dan bakteri dapat berkembang lebih baik dikarenakan adanya perubahan suhu. Sebagai contoh ialah Rotavirus yang dapat menyebabkan rinosinusitis atau pilek pada orang-orang yang terkena.

Selain pilek, perubahan kelembapan dapat menyebabkan gangguan pada kulit seperti ruam, pertumbuhan jamur, serta iritasi. Penyebaran demam berdarah (DBD) juga dapat meningkat karena tempat berkembang biak dari nyamuk Aedes aegypti meningkat. 

Untuk menghindari dan mengatasi hal tersebut, berikut Sketsa rangkum sejumlah tips untuk kamu menjaga kesehatan dalam perubahan musim yang terjadi:

Mengonsumsi Vitamin C
Pada musim pancaroba, kekebalan tubuh dapat menurun karena perubahan cuaca yang terjadi secara tiba-tiba. Kekebalan tubuh yang buruk dapat menyebabkan kita lebih mudah terpapar patogen seperti virus dan bakteri.

Salah satu cara untuk menguatkan sistem kekebalan tubuh adalah dengan mengonsumsi vitamin C. Vitamin C didapatkan dari makanan ataupun suplemen vitamin tambahan. Vitamin C terdapat pada buah-buahan dan sayuran seperti jambu biji, jeruk, pepaya, brokoli, bayam, dan sebagainya.

Menjaga Sanitasi dan Kebersihan Tubuh
Untuk mencegah penyebaran dari patogen, kita harus rutin untuk menjaga sanitasi dan juga kebersihan. Tangan merupakan salah satu bagian tubuh yang kita gunakan untuk melakukan kegiatan sehari-hari, termasuk makan. Hal ini menyebabkan tangan menjadi penyebab masuknya patogen ke dalam tubuh kita. Dengan mencuci tangan menggunakan air dan sabun, kita dapat mengurangi risiko masuknya patogen ke dalam tubuh kita.

Selain mencuci tangan, kebersihan tubuh juga penting. Mandi dua kali sehari secara rutin dapat mengurangi risiko kesehatan pada kita, terutama risiko adanya gangguan kulit seperti ruam dan pertumbuhan jamur.

Olahraga secara Rutin
Dilansir dari siloamhospitals.comaktivitas yang teratur dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan mengurangi stres. Melakukan olahraga selama musim pancaroba dapat mendukung tubuh untuk tetap sehat.

Untuk menjaga tubuh tetap sehat, kita dapat melakukan olahraga selama 30 menit setiap hari. Olahraga juga harus tetap disesuaikan dengan kemampuan pribadi sehingga tidak menyebabkan cedera pada tulang dan sendi. Untuk mengoptimalkan manfaatnya, olahraga harus dilakukan secara rutin.

Mengonsumsi Makanan Sehat dan Bergizi Seimbang
Makanan sehat dan bergizi seimbang dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mencukupi kebutuhan nutrisi. Buah, sayuran, dan biji-bijian mengandung banyak vitamin, mineral, dan antioksidan yang dapat meningkatkan kerja sistem imunitas tubuh. Kekebalan tubuh yang baik ini dapat memudahkan tubuh kita dalam menghadapi perubahan cuaca.

Makanan bergizi seimbang dapat dicapai sesuai dengan pedoman “Isi Piringku”. Dilansir dari p2ptm.kemkes.go.id, isi piringku dicapai dengan satu kali makan, 50 persen merupakan makanan pokok dan lauk-pauk, serta 50 persen sisanya adalah sayuran dan buah-buahan. Selain dari mengatur kebutuhan dan porsi makan, kita juga harus menjaga pola makan.

Tidur yang Cukup
Bagi mahasiswa, tidur dapat memperbaiki tubuh, mengatur hormon, memulihkan fisik, memperbaiki sel-sel, menghemat energi, meningkatkan konsentrasi, serta meningkatkan daya tahan tubuh. Oleh karena itu, tidur yang cukup dan berkualitas cukup penting untuk menjaga tubuh tetap bugar dan optimal selama masa perubahan cuaca.

Durasi tidur yang baik adalah tidur dengan durasi 7 - 9 jam setiap hari. Selain itu, ciri-ciri tidur yang baik adalah mampu tidur dalam 15 - 20 menit serta saat terbangun, kita merasa dalam kondisi yang segar. 

Untuk meningkatkan kualitas tidur, kita dapat menentukan jadwal tidur teratur, menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, hindari konsumsi kafein, serta lakukan relaksasi sebelum tidur.

Itu dia beberapa cara untuk tetap menjaga kesehatan selama musim pancaroba. Sebagai mahasiswa, kesehatan kita harus tetap terjaga sehingga tetap mampu mengikuti kegiatan perkuliahan dengan baik dan optimal. Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Ayo tetap menjaga kesehatan agar dapat kembali ke semester yang baru dengan lebih kuat! (dan/ner)