
Sumber Gambar: Risna/Sketsa
SKETSA – Unmul telah lama merencanakan pendirian Fakultas Kedokteran Gigi (FKG). Hal ini diungkapkan oleh Kepala Program Studi (Kaprodi) Kedokteran Gigi, Nisa Muthi’ah yang menyampaikan bahwa rencana tersebut telah mencapai tahapan yang signifikan.
Menurutnya, Organisasi Tata Kelola (OTK) Unmul untuk FKG sudah terbit. Namun, perihal peresmian dan pengesahan masih memerlukan persiapan lanjutan.
“April atau Mei akan ada pelantikan pejabat FKG-nya. Kalau OTK-nya sudah terbit dari Unmul sendiri,” jelas Nisa saat diwawancarai Sketsa, Jumat (21/2) lalu.
Urgensi pendirian FKG terletak pada kebutuhan untuk lebih fokus dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan mahasiswa kedokteran gigi. Ia menyebut, fakultas dan prodi berbeda dari segi penyelenggaraan dan fokus SDM serta mahasiswa.
“Apalagi kami sudah ada RSGM (Rumah Sakit Gigi dan Mulut) dan izin untuk pendidikan jejak profesi, memang mencukupi syarat berdirinya satu fakultas,” terangnya.
Terkait gedung, Nisa mengatakan pembangunannya dilakukan bertahap dengan pertimbangan kebijakan pemerintah terkait efisiensi.
“Rencana pembangunan sudah ada, tentunya ada pertimbangan dari kebijakan pemerintah seperti efisiensi,” terangnya.
Sementara ini, Gedung Sekta (Administrasi) di sebelah RSGM serta Gedung Workshop Fakultas Teknik akan digunakan dan direnovasi terlebih dahulu.
“Nanti bertahap pindah ke depan, sebelah RSGM. Itu sudah diperuntukkan untuk kedokteran gigi,” lanjutnya.
Untuk Lab Histologi dan dental simulator, Nisa mengonfirmasi sementara ini akan tetap bergabung dengan FK hingga pembangunan gedung FKG selesai.
Peresmian FKG diharapkan sekitar bulan April, dimulai pelantikan pejabat seperti Dekan dan Wakil Dekan. Mengenai hal ini, Rektorat Unmul telah menunjukkan dukungan penuh.
FKG akan menyandang akreditasi yang sama dengan prodi Kedokteran Gigi, dengan reakreditasi yang direncanakan dalam dua tahun ke depan.
“Mungkin masih menyandang akreditasi prodi. Dua tahun lagi ada reakreditasi yang statusnya diperbarui,” jelas Nisa.
Organisasi mahasiswa (Ormawa) juga akan mengalami perubahan, dari Himpunan Mahasiswa (Hima) menjadi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dengan proses transisi yang dilakukan secara bertahap.
Proses transisi tersebut menimbulkan pertanyaan di kalangan mahasiswa prodi KG. Mereka mempertanyakan kemungkinan untuk mendaftar sebagai anggota BEM FK masih terbuka atau tidak.
Menindaklanjuti hal tersebut, Sketsa mencoba menghubungi pihak BEM FK untuk mengonfirmasi pertanyaan sejumlah mahasiswa prodi KG. Namun, hingga berita ini diterbitkan, pihak BEM FK belum dapat dihubungi untuk dimintai keterangan.
Di sisi lain, para Dosen dan Tenaga Pendidik (Tendik) Kedokteran Gigi menyambut positif perubahan ini dan terus berbenah untuk meningkatkan kualitas.
“Excited jelas ya, dan masih terus berbenah. Walaupun aspek jumlah kita masih terus mencari, meningkatkan. Kalau soal kesiapan dan sikap tentu senang kami bisa berkembang lebih meningkat statusnya,” seru Nisa.
Langkah selanjutnya setelah pendirian FKG adalah terus meningkatkan kualitas institusi dengan fokus optimalisasi sumber daya yang ada.
“Jadi tidak hanya kuantitas, kualitas pastinya jangan sampai ikut terbatas. Jadi dengan apa yang ada, itulah yang harus kita maksimalkan dan optimalkan,” tutupnya.
Melalui upaya keras dan dukungan penuh dari berbagai pihak, Unmul terus berkomitmen mewujudkan FKG yang mandiri dan berkualitas.
Dengan berbagai persiapan yang berlangsung, diharapkan FKG Unmul segera berdiri dan memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan ilmu kedokteran gigi serta peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. (aim/cau/zie/zwg/ner)