Sekre KSR Digusur, Encik: Bangunan Itu Bukan Sekretariat Resmi Mereka!

Sekre KSR Digusur, Encik: Bangunan Itu Bukan Sekretariat Resmi Mereka!

SKETSA – “Bangunan sekretariat itu (di depan FMIPA) bukanlah bangunan resmi untuk KSR (Korps Sukarela). Jadi bangunan itu dulunya adalah bekas perpustakaan,” ungkap Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan dan Alumni Encik Akhmad Syaifudin. “Kalau (bangunan yang dibongkar) itu disebut sekretariat KSR, itu perlu diluruskan bahwa itu bukan sekretariat yang resmi. Resminya di SC," lanjutnya menjelaskan.

Demikian jawaban Encik saat ditemui Sketsa di halaman Auditorium pada Senin (11/12). Kini, bangunan di depan FMIPA Unmul sudah dibongkar. Tak lagi menyisakan satu pun tanda-tanda bangunan kokoh. Tempat yang dalam beberapa tahun terakhir memang dihuni KSR kini hanya tersisa puing runtuhan bangunan saja.

Dalam beberapa waktu lalu, KSR telah berupaya melakukan audiensi agar bangunan yang mereka anggap sekretariat itu tidak dibongkar. Pun demikian, upaya itu tak kuasa membendung rencana pihak rektorat, pembongkaran tetap dilaksanakan.

Encik memberikan konfirmasi lebih lanjut. Ia mengatakan, untuk UKM tingkat universitas, sudah disediakan ruangan khusus dan semuanya terpusat khusus di Student Center (SC) setinggi tiga lantai. Dan di SC-lah sekretariat resmi KSR, bukan yang di depan FMIPA.

Bahkan diakuinya, pihak rektorat tidak serta-merta membongkar bangunan itu. Sebelum upaya pembongkaran bangunan terlaksana, sudah disampaikan peringatan agar pihak yang menempati bangunan itu untuk meninggalkan bangunan.  

“Maka kami berikan peringatan kepada kawan-kawan yang ada di sana untuk mencari lokasi. Jadi, ada proses yang sudah ditempuh oleh bagian WR (Wakil Rektor) IV untuk memasilitasi itu. Sekarang sudah dilakukan pembongkaran,” ucapnya.

Saat ditanya mengapa KSR menempati bangunan itu dalam beberapa tahun terakhir, Encik mengaku tidak tahu-menahu alasan pastinya. Ia hanya menduga berbagai alasan, salah satunya ruangan itu kosong, dan KSR nyaman mengoperasikan bangunan itu untuk menyimpan barang-barang. Dan parahnya, itu berlangsung bertahun-tahun.

Encik pun membocorkan, setelah bangunan tersebut dibongkar, lahan tersebut akan difungsikan sebagai masterplan proyek dari bantuan lunak Islamic Development Bank (IDB).

“Jadi kita sebagai penerima pinjaman lunak dari IDB, ada keperluan untuk membangun berbagai fasilitas semisal gedung perkuliahan dan sebagainya. Wilayah itu termasuk lokasi yang bakal di bangun melalui pinjaman IDB,” bocornya.

“Dalam perencanaan yang ada di IDB, wilayah itu memang sudah di clear-kan untuk dibangun lagi,” tutupnya. (dan/els)