PKM dan PPK Ormawa: Tantangan Fakultas dalam Mendorong Kreativitas Mahasiswa

PKM dan PPK Ormawa: Tantangan Fakultas dalam Mendorong Kreativitas Mahasiswa

Sumber Gambar: Rahman/Sketsa

SKETSA – Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan Program Penguatan Kapasitas (PPK) Organisasi Mahasiswa (Ormawa) kembali menjadi ajang bergengsi bagi mahasiswa Unmul untuk mengembangkan ide dan inovasi. Lalu, seberapa serius fakultas dalam mendukung mahasiswa agar bisa lolos tahap pendanaan?

Beberapa fakultas berlomba-lomba mengirim proposal dengan menargetkan peningkatan jumlah dan kualitas pada tahun ini. Salah satunya FISIP Unmul yang kembali berusaha menunjukkan komitmennya dalam mengirimkan proposal bersama hadirnya tantangan yang silih berganti.

Menurut Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan FISIP Unmul Daryono, fakultasnya terus berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas proposal PKM. Tahun lalu, FISIP menjadi fakultas dengan jumlah proposal terbanyak kedua di Unmul.

Alhasil tahun ini, berbagai strategi diterapkan untuk meningkatkan peluang lolos. Seperti mengadakan workshop yang menghadirkan juri nasional Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) sebagai narasumbernya.

"Mahasiswa harus memahami aspek teknis dan substansi agar proposalnya dapat lolos pendanaan dan masuk ke PIMNAS," ujar Daryono, Kamis (13/2) lalu.

Selain itu, FISIP membentuk Tim PKM Fakultas yang terdiri dari perwakilan setiap program studi. Fakultas tersebut juga bekerja sama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP untuk mendorong keterlibatan mahasiswa dalam bidang penalaran.

Lebih lanjut, Presiden BEM FISIP Muhammad Jamil Nur mengungkapkan, target PKM tahun ini adalah seratus proposal dengan sepuluh yang mendapatkan pendanaan dan dua yang lolos ke Pimnas. Namun, hingga saat ini, baru sekitar 50—60 proposal yang berhasil diinput ke universitas.

“Antusiasme mahasiswa sebenarnya cukup tinggi. Hal ini terlihat dari jumlah peserta workshop yang kami adakan bersama fakultas. Namun, dibanding tahun lalu, jumlah proposal mengalami sedikit penurunan,”  jelas Jamil, Senin (24/2).

Ia menyoroti kendala administratif, seperti informasi dari universitas yang sering kali datang mendadak serta waktu penyusunan proposal yang hanya dua minggu. Hal itu menyebabkan mahasiswa harus bekerja dalam waktu yang terbatas.

Di sisi lain, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Mohammad Bahzar menegaskan bahwa universitas telah melakukan sosialisasi lebih awal dan memberikan informasi kepada setiap fakultas.

“Kami telah menyampaikan informasi ini ke seluruh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan. Jadi, jika ada fakultas yang merespons terlambat, itu tergantung pada kesiapan masing-masing,” ujar Bahzar ketika ditemui, Selasa (25/2) lalu.

Meski dihadapkan pada beberapa kendala, FISIP tetap optimis dalam meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam PKM dan PPK Ormawa.

Dengan strategi yang lebih matang, FISIP berharap bisa meningkatkan peluang mahasiswa lolos pendanaan dan membawa prestasi bagi Unmul di tingkat nasional. Namun, akankah target tinggi ini bisa tercapai di tengah tantangan yang ada? (emf/dan/lap/myy)