Sumber Gambar : Istimewa
SKETSA - Rabu (2/12), panitia Komisi Penyelenggara Pemilu Raya (KPPR) Fakultas Farmasi menerbitkan press release dengan nomor 03/PR/KPPR-FARMASI/XII/2020 dan menetapkan pasangan calon (paslon) Fauzan Afandi - Yusri sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih. Pemira kali ini sempat diwarnai dengan perolehan suara imbang antara paslon Adithya Rizky Irawan - Akhmad Ifda Hanip dan paslon Fauzan Afandi - Yusri. Namun, panitia memutuskan bahwa paslon nomor urut 1 keluar jadi pemenang berdasarkan nilai uji publik yang dilaksanakan pada Sabtu, 14 November 2020.
Fauzan selaku gubernur terpilih mengungkapkan, beberapa kendala terjadi dalam pelaksanaan Pemira tahun ini. Tetapi, ia menjelaskan jika ini merupakan hal yang wajar dalam dinamika pencalonan gubernur.
"Sangat banyak kendala dan dinamika yang terjadi sebelum mengemban amanah ini. Namun, kami yakin dan percaya bahwa amanah tidak pernah salah dalam memilih pundak. Oleh karena itu apapun dinamika yang ada pada saat mencalonkan diri kemarin, tetap kami hadapi sepenuh hati dan penuh kesabaran," terangnya saat dihubungi awak Sketsa, Rabu (6/1).
Meski panitia telah upayakan yang terbaik dalam menyukseskan Pemira Farmasi 2020, Fauzan tak luput memberi saran bahwa perlu ada evaluasi terkait sosialisasi TAP Pemira. Mentransfer isi butir di dalam TAP Pemira kepada mahasiswa awam diperlukan agar hal tersebut dapat lebih komunikatif.
Suara lainnya datang dari pihak mahasiswa yang mengikuti jalannya Pemira. Azzahra Aisyiyah Fadhillah, mahasiswi Program Studi Farmasi 2019 ini menyarankan agar ke depannya panita KPPR melakukan sosialisasi terkait Pemira jauh-jauh hari agar tidak banyak mahasiswa yang memilih golput. Tidak luput untuk mempertimbangkan jaringan internet yang kurang baik atau gangguan jaringan saat melakukan pemilihan.
"Saya harap pemberitahuan Pemira dilakukan lebih awal. Seperti beberapa hari sebelumnya agar mahasiswa dapat memperkirakan waktu untuk persiapan Pemira sehingga tidak banyak yang golput. Juga ada toleransi waktu karena jaringan yang tidak stabil sehingga tetap bisa ikut berpartisipasi dalam Pemira," tutupnya. (hdt/rst)