Menanti Terang Pemira FH

Menanti Terang Pemira FH

SKETSA - Ujung Pemira FH masih buram. Dekan FH Mahendra Putra Kurnia belum bisa mengambil keputusan penyelesaian masalah, akankah Pemira dilanjutkan atau ada kebijakan lain. Sebab, Pemira FH tahun ini memang ikut menyeret keterlibatan birokrat dalam prosesnya.

Audiensi sempat dilakukan guna merespons pernyataan sikap yang sempat dikeluarkan tim sukses Adi-Ma'ruf. Dalam kesempatan itu hadir pula Mahendra. Sayangnya, tak ada keputusan yang didapat.

Kepada Sketsa, Adi Nurhamidi, capres BEM FH mengungkapkan kekesalannya. Ia melihat banyak kejanggalan dalam rentetan Pemira FH. Mulai kepanitiaan hingga keputusan-keputusan sepihak.

"Struktur panitia hampir semua masih maba. Mereka tidak becus memeriksa berkas. Kemudian muncul syarat baru yang tidak ada dalam persyaratan, yaitu surat cuti. Pemeriksaan yang selalu molor, kami dianggap cabut berkas dan masih banyak lagi," ungkapnya.

Kekesalan Adi semakin menjadi-jadi saat BPPR memasang ucapan selamat kepada paslon Cipta-Juno atas terpilihnya mereka secara aklamasi. Padahal, kata Adi saat itu belum ada keputusan resmi dari Mahendra. Menurutnya, keputusan BPPR tersebut tidak dapat dibenarkan.

Melihat hal itu, Adi lantas menghubungi Mahendra. Dalam percakapan itu poin yang ditangkapnya adalah Mahendra tidak akan mengeluarkan SK apabila masih terdapat pertentangan dalam proses Pemira ini.

Meski masih berkutat dengan proses penyelesaian Pemira, Adi mengaku bersyukur dan mengapresiasi mahasiswa yang peduli dengan kondisi krisis demokrasi di FH. Terbukti dari aksi damai dan mediasi yang digelar bersama Mahendra pada Kamis, (21/12) oleh Aliansi Mahasiswa FH.

“Mereka sangat peduli dengan krisis demokrasi di kampus. Tapi, kami belum tahu pasti apa saja hasilnya, karena ketika itu kami hanya menyaksikan dari kejauhan,” pungkasnya. (asr/aml)