Dokumen Pribadi
SKETSA – Euforia Kuliah Kerja Nyata (KKN) 45 kini memasuki tahap pendaftaran KKN Reguler kloter kedua dan KKN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sebelumnya telah dilakukan pembukaan pendaftaran KKN Desa Sejahtera Mandiri (DSM), KKN CSR Astra, KKN Kebangsaan, dan KKN Internasional sendiri yang saat ini masih membuka pendaftaran.
Usai pengumuman peserta yang lolos KKN DSM pada Minggu (7/4) lalu, beberapa mahasiswa menyatakan mengundurkan diri. Saat dikonfirmasi oleh Sketsa di ruangannya pada Senin (8/4), Esti Handayani selaku koordinator KKN 45 mengaku hal tersebut diperbolehkan, namun dengan syarat harus membuat surat pernyataan mengundurkan diri dari KKN DSM.
“Itu hak prerogatif mahasiswa, enggak apa-apa mengundurkan diri. Alasannya apapun kami terima asal dia membuat surat pengunduran diri jadi namanya akan tercoret dari sistem.”
Esti menjelaskan untuk KKN DSM, pihak Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) sudah menandatangani kontrak dengan pihak-pihak terkait. Sedangkan, untuk dana Esti menjelaskan bahwa setiap desa diberi jatah Rp2 juta, meskipun dia mengaku bahwa uang tersebut sampai saat ini belum juga cair.
“Karena tahun ini semuanya di bawah LP2M nanti misalnya dapatnya dua juta delapan ratus, ya untuk mahasiswa semua dua juta delapan ratus. Ya terserah mereka buat pelaksanaan KKN aja, mau dipakai untuk program, untuk makan, atau apapun yang penting bisa tanggung jawab," terangnya.
Untuk tempat tinggal mahasiswa saat KKN semua tergantung dari desa tujuan, beberapa desa yang sudah sering menjadi tempat pelaksanaan KKN biasanya akan menyediakan tempat. Namun untuk desa lain yang belum menyediakan, maka akan di arahkan dari pihak desa untuk mencari tempat tinggal selama pelaksanaan KKN berlangsung.
Seperti yang dijelaskan dalam tautan kkn.unmul.ac.id, KKN DSM merupakan program pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan atas kerja sama dengan Kementerian Sosial Republik Indonesia. Jenis KKN ini bertujuan untuk memberikan pendidikan kepada mahasiswa terkait dengan pengembangan Desa Sejahtera Mandiri dengan mengandalkan potensi desa.
Sementara KKN Regular tahun ini sama dengan sebelumnya, memberlakukan sistem acak. Otomatis mahasiswa hanya dapat memilih Kabupaten/Kota di wilayah Kalimantan Timur. Sedangkan KKN Kebangsaan merupakan program nasional Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yang untuk menumbuh kembangkan rasa cinta tanah air, jiwa kebangsaan, dan patriotisme mahasiswa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Selain itu ada juga KKN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang merupakan bentuk kemitraan antara Kementerian PUPR Pekerjaan dengan perguruan tinggi. Tujuannya adalah untuk mewujudkan pemukiman yang layak huni dan berkelanjutan melalui program pemberdayaan masyarakat.
Ada juga KKN Internasional, yang bekerja sama dengan Faculty of Science (FSCI), King Mongkut’s University KMUTT, Thailand. Area KKN berada di sekitar Bangkok dan rural area di Thailand. Untuk pelaksanaannya, KKN ini akan diisi dengan pengabdian dan aplikasi ilmu ke masyarakat, serta belajar pertukaran budaya. Ada juga jenis KKN Program Penyetaraan Program Kuliah (PKP). Di mana mahasiswa mengajukan bentuk kegiatannya yang juga berbentuk pengabdian dan disetarakan dengan KKN.
Terakhir adalah KKN Astra yang bekerja sama dengan CSR Astra. Terkait pembiayaan KKN jenis ini, dikatakan Esti, belum menemukan titik terang dengan pihak Astra. Kerja sama antara Unmul dan CSR Astra ini lebih menekankan untuk membantu masyarakat desa tujuan. “Ini pilihannya dikasih uang atau enggak, itu aja sih. Saya belum clear sampai sekarang," tambahnya.
Terkait kabar terbaru mengenai masalah anggaran dana KKN dari rektorat yang sempat tertunda, Esti mengaku tidak mengetahui dan mengurus hal tersebut karena dirinya mengurus bagian pengembangan program. Ia juga menjelaskan terkait informasi yang di berikan di website LP2M.
"Kenapa sih kok pengumumannya kok nyicil, karena kami kalau dapat informasi apa langsung kami umumkan, nanti kalo nunggu semua kelamaan," pungkasnya. (fir/ann/wil)