Foto: Dokumen Pribadi
SKETSA - Pemira Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) telah usai dijalankan. Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Sayyid Muhammad Taqie dan Dewi Masithah terpilih dalam pemilihan suara melawan kotak kosong setelah melewati masa uji publik. Meski hanya dengan calon tunggal, Pemira FKM tahun ini berhasil terlaksana sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh panitia.
Mengaku tak alami kendala yang berarti, Rifky Irlika Akbar selaku Ketua DPM FKM Unmul mengapresiasi seluruh panitia yang telah bekerja keras melaksanakan Pemira FKM yang berlangsung sejak Oktober lalu. Hingga puncak pemilihan raya pada pemungutan suara yang dilaksanakan secara luring pada Senin (21/11) lalu, setelah dua tahun terakhir berlangsung daring.
Ada yang berbeda, Rifky menyebut tidak menggunakan kertas dalam pemungutan suara kali ini. Melainkan menggunakan sistem e-vote dengan perangkat yang telah disediakan. “Meskipun menggunakan e-vote, kami tetap menjaga kerahasiaan pemilih dengan segala aturan yang telah ditetapkan oleh Komisi Penyelenggara Pemilihan Raya (KPPR) dan Panitia Pengawas (Panwas).”
Dihubungi Awak Sketsa Selasa (22/11) lalu, Rifky turut berharap pasangan terpilih dapat membuat BEM FKM menjadi lebih baik lagi dari kepengurusan sebelumnya dan dikuatkan dalam menakhodai organisasi mahasiswa dalam bidang eksekutif itu. Catat Rafly, komunikasi dan hubungan kerjasama antar lembaga dalam lingkungan FKM maupun di luar lingkungan FKM penting untuk dijaga.
Sketsa turut menghubungi Gubernur terpilih Sayyid Muhammad Taqie pada Rabu (23/11). Baginya, menyamakan persepsi dengan pihak fakultas menjadi evaluasi paling utama. Nantinya itu akan berdampak pada dukungan pihak kampus terhadap berbagai program juga keterlibatan dosen sebagai pembimbing program.
Berangkat dari sana, Sayyid telah menyusun perbaikan yang diperlukan melalui visi misi yang ia bawa. Bersama Dewi, Sayyid siap mewujudkan BEM FKM Unmul sebagai inisiator, agen perubahan serta penjaga dalam menyukseskan FKM terbaik di Regional Tengah II Indonesia. Dengan mantap mereka membawa empat program unggulan di antaranya Baraya Mirroring, Kursi (dukungan prestasi), SKIN (Skill for individual Action), dan RKPM (Relawan Kesehatan Peduli Masyarakat).
“Program yang kami susun sebelumnya telah kami konsultasikan ke beberapa pihak, seperti kemahasiswaan untuk kemungkinan terjadinya. Namun, untuk maksimal atau tidaknya telah kami antisipasi dengan menentukan goal minimal masing-masing sebuah program,” ungkapnya mantap. (ahn/khn/ems)