SKETSA - “Hidup mahasiswa! Hidup rakyat Indonesia!” seruan itu akan jadi pekik bersama para mahasiswa di Tanah Air. Melalui Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mengajak mahasiswa Indonesia untuk turun serentak ke jalan menyampaikan kegelisahan rakyat pada Kamis, 12 Januari. Aksi itu diberi tajuk Aksi Bela Rakyat 121.
Seruan ini merupakan kalkulasi dari makin sengsaranya rakyat di Bumi Pertiwi. Awal tahun 2017, pemerintahan yang dipimpin oleh Joko Widodo membuat kebijakan yang dianggap tidak pro-rakyat. Kebijakan itu turun seperti rentetan yang mengerikan. Di antaranya pencabutan subsidi BBM, kenaikan tarif daftar listrik, dan pencabutan subsidi kesehatan. Diikuti melonjaknya harga cabai merah di pasaran, kenaikan tarif penerbitan STNK, BPKB, dan plat kendaraan bermotor hingga 3 kali lipat. Yang sengsara, tiada lain, kecuali rakyat.
Unmul melalui Garuda Mulawarman akan hadir dalam aksi massal ini. Sudah dilakukan tiga kali konsolidasi pada 6, 8, dan 9 Januari (Senin, kemarin). Menghasilkan enam poin tuntutan yang akan diserukan di titik aksi, di depan kantor DPRD Kalimantan Timur.
Poin pertama, mahasiswa menolak dengan tegas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 dan menuntut Presiden Jokowi untuk mencabut PP tersebut. Kedua, menolak adanya kenaikan harga BBM, tarif dasar listrik serta harga cabai yang mencekik rakyat. Ketiga, mengecam presiden dan jajarannya yang saling lempar batu, sembunyi tangan atas kebijakan yang telah dibuat.
Lalu yang keempat, menuntut presiden untuk merealisasikan Reforma Agraria. Kelima, mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 dan mengusut tuntas kasus kriminalisasi gerakan rakyat. Dan keenam, menuntut DPRD Kaltim untuk menyegerakan APBD Kaltim dan tidak menambah dana aspirasi.
Kepada Sketsa, Rizaldo, komandan Garuda Mulawarman, mengatakan belum bisa memastikan berapa jumlah massa yang akan turut serta dalam Aksi 121. Namun, yang dipastikan hadir adalah bagian dari aliansi Garuda Mulawarman di antaranya BEM seluruh fakultas dan Hima yang ada di Unmul. Diikuti BEM Polnes, BEM Stikes Muhammadiyah, GMNI Samarinda, dan KAMMI Komisariat Unmul.
Selain itu, dua hari menjelang Aksi 121 mahasiswa mulai menyebar pesan-pesan propaganda di beberapa titik ruas kota Samarinda. Tulisan itu dipajang di beberapa tempat seperti flyover jalan Juanda, jembatan penyeberangan orang, hingga taman kota.
“Tujuannya untuk menumbuhkan opini masyarakat dengan membuat propaganda. Atas keresahan dan kebijakan yang sekarang terjadi di Indonesia. Bahwa Indonesia sedang tidak baik-baik saja,” pungkasnya. (mpr/wal)