Mahasiswa Hukum yang Melempar Gelas

Mahasiswa Hukum yang Melempar Gelas

SKETSA Foto di atas mendadak viral dan ramai dibicarakan setelah tersebar lewat grup Bubuhan Samarinda (Busam) di media sosial Facebook. Dalam foto itu, disebutkan mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Unmul bernama Raynaldo tengah dicari. Karena telah melempar gelas ke Ketua Komisi Pemilihan Raya (KPPR) dan mengenai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Encik Ahmad Syaifudin.

Ditelusuri Sketsa, kasus ini adalah buntut dari permintaan penghapusan 106 suara mahasiswa hukum yang dilayangkan DPM FH kepada KPPR. Kedua belah pihak kemudian membahasnya dalam rapat bersama yang juga melibatkan DPM KM Unmul, Panwas pemira, dan kemahasiswaan pada Senin (31/10) kemarin, di Ruang Rapat Lantai I Gedung Rektorat Unmul. Insiden pelemparan gelas terjadi dalam rapat tersebut.

“Kronologinya kan berawal dari permasalahan itu, kami klarifikasi 106 suara. Kesepakatan di rapat pagi, 53 suara dari masing-masing calon dipotong,” ujar Ketua DPM FH, Fong Tek Wing kepada Sketsa (1/11).

Dari keterangan yang diberikan pihak DPM FH, rapat berlanjut di siang harinya. Dalam kesempatan tersebut pihak DPM FH memberikan surat pernyataan resmi yang berisi penolakan  adanya pemira online, penghapusan suara, dan representasi mahasiswa hukum sepenuhnya oleh DPM.

Namun, surat tersebut mendapat penolakan dari pihak KPPR dan DPM KM Unmul dengan alasan tidak memiliki dasar hukum. Padahal surat itu sudah ditandatangani oleh Ketua DPM FH dan Wakil Dekan I  di atas materai 6 ribu. Hal tersebutlah yang memicu ketegangan hingga aksi dorong tak terelakkan.

Meski begitu, DPM FH menegaskan tidak ada aksi anarkis berupa pemukulan. Aksi lempar gelas pun hanya sekali dan tidak diketahui siapa yang melempar. Gelas yang dilempar pun hanya gelas plastik air minum dalam kemasan dan tidak mengenai siapapun. Wakil Rektor, Encik hanya kecipratan.

“Yang nge-share di Facebook itu akun palsu. Foto cuma satu, grupnya cuma Busam, temannnya cuma 40,” sebut Fong Tek Wing yang mengaku menulusuri sendiri akun penyebar foto yang dianggapnya provokatif dan menyudutkan. “Saya bertanggung jawab penuh atas kemarin itu kalau memang ada pemukulan,” imbuhnya lagi.

Tim Sketsa juga berhasil menemui Raynaldo yang disebut-sebut sebagai pelaku pelemparan gelas dan sedang dicari sebagai ‘buronan’.

“Ya kalau disebut buronan, yang pertama itu pencemaran nama baik karena saya tidak melakukan hal itu. Kalau ada buktinya silahkan perlihatkan!” tegas mahasiswa FH yang akrab disapa Aldo tersebut.

“Saya cuman sekedar mendorong. Tapi untuk pelemparan segala pemukulan itu gak ada,” jelasnya lagi.

Mahasiswa semester tiga ini juga mengaku, belum ada yang mencarinya meski ia ditetapkan sebagai ‘buronan’. “Enggak ada yang nyari, saya selalu stay disini (FH, red),” ucapnya.

Menyikapi kasus ini, DPM FH berencana akan menemui Encik untuk mengklarifikasi masalah tersebut. (krv/e2)