Sumber Gambar: Twitter BEM FH Unmul
SKETSA – Kembali beroperasinya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum (FH) tentunya tak lepas dari peran kampus dan mahasiswa (baca: https://sketsaunmul.co/berita-kampus/didukung-elemen-kampus-bem-fh-akhirnya-kembali-bangkit/baca). Setelah resmi dengan kepengurusan baru, civitas academica Hukum pun turut menyampaikan tanggapan mereka. Sempat diwawancarai pada Kamis (24/6) lalu, Nur Arifudin, Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni mengaku jika perwakilan yang terpilih sebagai pengurus telah dipilih secara demokratis dan aktif di lingkungan kampus.
“Anggota (pengurus BEM saat ini) merupakan mahasiswa yang aktif dan produktif berdasarkan hasil demokrasi yang sehat,” terangnya pada Sketsa.
Ia menyebut jika saat ini BEM telah mendapatkan surat tugas dari dekanat, tinggal menunggu surat keputusan (SK) dari rektorat yang masih dalam proses. Terkait beberapa mahasiswa semester atas yang menjabat sebagai pengurus, Nur mengatakan jika pihaknya masih optimis jika organisasi akan berjalan dengan baik.
Langkah ini juga ditempuh untuk melawan stigma mahasiswa ‘aktivis’ yang kerap kali diilustrasikan sebagai mahasiswa yang terlambat lulus karena selalu mengurus organisasi. “Umumnya mahasiswa aktivis lulus lama. Namun FH mencoba mengarahkan bahwa mereka juga peduli kuliahnya dan dapat lulus sesuai harapan,” imbuhnya.
Bagi Nur, ini merupakan momentum yang baik untuk mengasah kepemimpinan bagi era prestasi di FH. “Dengan meningkatkan peran mahasiswa dalam kegiatan peduli masyarakat serta pembangunan hukum melalui sinergi antara mahasiswa, dosen, tendik dan masyarakat itu sendiri.”
Lantas seperti, apa antusiasme mahasiswa? Melalui pesan WhatsApp, Aenal Kholifah yang merupakan mahasiswa angkatan 2018 menjelaskan jika ia cukup senang dengan kabar tersebut. Menurutnya, hal ini dapat menjadi angin segar bagi kelembagaan yang ada di FH sekaligus penyempurnaan gerakan politik kampus.
Kholif yang saat ini menjabat sebagai Ketua Lembaga Kajian Ilmiah dan Studi Hukum (LKISH) FH Unmul 2021 juga memberikan pandangannya mengenai pengurus BEM saat ini. Di mana beberapa di antaranya merupakan orang-orang yang sama sebelum BEM FH dibekukan. Ia berpendapat jika hal tersebut bukan suatu masalah. Justru menjadi sebuah nilai positif, sebab artinya BEM FH membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin belajar di kelembagaan.
“Sejatinya setiap orang berhak untuk belajar dan berdinamika di manapun, apalagi di FH Unmul. Apabila mereka telah terpilih, artinya mereka orang yang mumpuni dan dipercaya di bidangnya. Selagi mereka mau berkontribusi, bersungguh-sungguh dan bersikap sebagaimana mestinya, tidak ada yang perlu ditakutkan,” paparnya.
Ia menyarankan agar sifat keterbukaan menjadi perhatian pengurus, agar kekisruhan sebelumnya tidak terjadi kembali. Seperti terbuka untuk menerima kritikan, terhadap laporan kegiatan yang akan dilaksanakan, terbuka dalam pertimbangan baik dan buruknya suatu keputusan hingga merangkul setiap insan dan lembaga yang ada di FH Unmul.
“Semoga bisa berperan sebagaimana lembaga eksekutif pada hakikatnya. Merangkul setiap lembaga yang ada. Jangan pernah merasa tinggi hati, hanya karena anda pengurus BEM FH. Patrilah dalam pikiran bahwa kalian bertanggung jawab atas segala hal yang berkaitan dengan BEM FH Unmul,” tutupnya. (syl/eng/nkh/hdt/len)