SKETSA – Satu hari menjelang Aksi Bela Rakyat 121, puluhan mahasiswa berkumpul dan duduk melingkar di halaman Auditorium Unmul petang hari ini, (11/1). Garuda Mulawarman sedang membahas teknis akan seperti apa aksi besok berjalan. Aksi Bela Rakyat 121 ini direncanakan akan digelar serentak di 19 titik di seluruh Indonesia.
Dalam konsolidasi itu, titik kumpul aksi disepakati di Auditorium Unmul. Sementara untuk massa aksi dari luar Unmul seperti Stikes Muhammadiyah, Untag, dan Polnes akan berkumpul bersama di Gedung PLN Samarinda. Sebelum kemudian pada pukul 13.00 Wita menyatukan barisan dan berbondong-bondong menuju titik aksi di depan Gedung DPRD Kalimantan Timur. Diperkirakan massa aksi yang hadir berjumlah sekitar 340-an orang.
Sebagaimana telah dikabarkan sebelumnya, Aksi Bela Rakyat 121 berisikan enam poin tuntutan. Poin pertama, mahasiswa menolak dengan tegas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 dan menuntut Presiden Jokowi untuk mencabut PP tersebut. Kedua, menolak adanya kenaikan harga BBM, tarif dasar listrik serta harga cabai yang mencekik rakyat. Ketiga, mengecam presiden dan jajarannya yang saling lempar batu, sembunyi tangan atas kebijakan yang telah dibuat.
Lalu yang keempat, menuntut presiden untuk merealisasikan Reforma Agraria. Kelima, mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 dan mengusut tuntas kasus kriminalisasi gerakan rakyat. Dan keenam, menuntut DPRD Kaltim untuk menyegerakan APBD Kaltim dan tidak menambah dana aspirasi.
Tuntutan-tuntutan tersebut disuarakan tentu menginginkan respons konkret. Jika tidak, mahasiswa mengancam bakal menduduki gedung DPRD, titik aksi utama esok hari. Salah satu mahasiswa yang akan terlibat dalam Aksi Bela Rakyat 121 besok, Fadly Idris mengungkapkan terdapat delapan lembaga mahasiswa yang bakal terlibat. Eks Ketua BEM FKIP itu pun mengungkapkan harapannya untuk esok.
“Kami menuntut sikap DPRD sebagai wakil rakyat terhadap Indonesia. Mereka jelas harus bersikap. Kami mengancam akan menduduki gedung DPRD jika tuntutan kami tidak diakomodir. Sebab, ini bukan hanya suara kami, tapi suara rakyat,” ucapnya.
Hingga berita ini diturunkan, mahasiswa belum mendapat kepastian atas surat yang dikirim ke DPRD. Apakah nanti ketika aksi dijamin bakal ada pertemuan dengan Pimpinan DPRD atau perwakilan DPRD, hal itu masih belum diketahui. Sebab, tuntutan mahasiswa yang membawa nama rakyat ini memang perlu disuarakan langsung kepada DPRD.
Adapun, koordinator lapangan (Korlap) diserahkan kepada perwakilan masing-masing lembaga yang akan mengikuti aksi. Sementara BEM KM Unmul ditunjuk sebagai Koordinator Lapangan (Korlap) utama. Sebab, salah satu alasannya adalah karena Aksi 121 juga merupakan seruan akbar dari BEM SI.
Pukul 21.00 Wita malam ini, mahasiswa mulai menggodok spanduk propaganda, mempersiapkan kendaraan mobil pikap, pengeras suara hingga ban untuk aksi besar-besaran besok. Sebab, untuk rakyatlah mereka turun ke jalan, berteriak hingga habis suaranya, hingga didengar tuntutannya. Agar kemudian rakyat bisa kembali bernapas lega. (wal/aml)