Sumber Gambar: Klik Samarinda
SKETSA – Lonjakan kasus positif Covid-19 di Kalimantan Timur (Kaltim) kian meninggi. Hal tersebut membuat panitia Kuliah Kerja Nyata (KKN) 47 Unmul mengimbau peserta untuk mengisi formulir jika merasakan gejala Covid-19. Hingga kini, tercatat ada 26 orang yang mengalami Covid-19. Sebanyak 10 di antaranya dinyatakan sembuh. Data yang didapat menyebutkan jika mahasiswa terbanyak berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) serta berdomisili di Samarinda.
Pada Sabtu (17/6), Sketsa melakukan wawancara kepada dr. Swandari Paramita selaku Koordinator Bidang Kesehatan Panitia KKN 47 Unmul. Ia menjelaskan, sebagai upaya mencegah pelonjakan Covid-19, sebenarnya KKN sudah dilaksanakan di domisili masing-masing. Hal tersebut sudah cukup menjaga agar tidak ada pergerakan antar kabupaten kota. Saat pembekalan KKN pun telah disosialisasikan kepada peserta KKN untuk menerapkan 6M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi makan bersama). Namun, ia mengatakan bahwa temuan kasus positif ini didapatkan bukan pada saat KKN lapangan tapi didapatkan pada lingkungan keluarga peserta KKN sendiri.
“Tetapi saya konfirmasi, mereka itu katanya bukan dari saat KKN loh (terkenanya), tapi kluster keluarga. Kenanya dari orang tua, kakak, dan kami tidak bisa kendalikan. Walaupun mereka tidak (turun lapangan) KKN,” ujarnya via telepon.
Swandari turut memaparkan bahwa sejak adanya temuan kasus positif pada peserta KKN, semua Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) sepakat untuk mengalihkan bimbingan menjadi daring.
“Jadi sejak awal pertama kasus muncul, saya selalu ngomong (di grup DPL), "pak/bu ini ada kasus positif." Mereka kaget, "iya langsung kami online-kan." Selang berapa jam lagi saya ngomong lagi di grup, "pak/bu ini ada lagi yang positif." Saking seringnya saya mengumumkan ada lagi yang positif, akhirnya semua DPL jadi paham, sudahlah kita online aja daripada dokter Swandari posting lagi kasus mahasiswa positif, tambah repot,” katanya.
Pihak Unmul pun telah menyurati Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda untuk mengajukan vaksinasi khusus untuk mahasiswa KKN 47 Unmul, meski sampai saat ini belum ada tanggapan.
Sketsa juga melakukan wawancara kepada salah satu peserta KKN 47 Unmul yang salah satu anggota kelompoknya terkonfirmasi positif. Dhiyaul Sainah, mahasiswa Sastra Inggris dari kelompok 23 itu membenarkan adanya temuan kasus positif Covid-19 pada salah satu teman kelompoknya.
Diakuinya, kasus positif Covid-19 tersebut sedikit mengganggu produktivitas kelompok KKN mereka. Namun, dari awal kelompoknya sudah ada antisipasi jika memang harus berjalan dengan daring. Selain masih ada waktu, terdapat pula program kerja (proker) online.
“Kita dari awal memang kebanyakan luaran hasil prokernya online, cuma kami melakukan kegiatannya secara offline,” katanya pada awak Sketsa, Minggu (18/7).
Dhiyaul menyebut, dari pihak DPL sendiri telah mengimbau mereka untuk tidak menjalankan KKN sepenuhnya secara langsung.
“Kalau pihak PL kami, kami memang dari awal memberikan himbauan dan pengertian bahwa kami enggak bisa sepenuhnya offline jadi mereka pun mengerti juga. Kebetulan kan PL kami dari pihak kelurahan, pada saat kami di online-kan mereka juga sedang WFH. Jadi kami enggak apa gitu loh,” katanya.
Sejauh ini, koordinasi antar anggota kelompoknya terjalin dengan baik. Setiap ada permasalahan akan langsung dibahas bersama dan tidak menunda-nunda. Setelah temuan kasus positif Covid-19 ini, mereka memaksimalkan pertemuan dalam seminggu sebanyak 4 kali. Ini agar mereka tidak terlalu sering bertemu dan memiliki waktu untuk beristirahat. (rst/nop/vyl/len)