Lifestyle

Tradisi Khas Sambut Hari Raya Idulfitri

Apa saja sih, tradisi jelang Lebaran?

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Kumparan

SKETSA – Tak terasa, kita sudah menuju akhir perjalanan dalam bulan Ramadan. Ada rasa sedih ketika meninggalkan bulan yang suci, namun rasa bahagia juga turut hadir kala menyambut kedatangan Idulfitri. Sejalan dengan perayaan Lebaran yang sudah di depan mata, banyak persiapan yang dilakukan dengan penuh suka cita. Yuk, intip tradisi khas jelang Lebaran yang sudah melekat di masyarakat!

1. Baju Baru

“Baju baru alhamdulillah, 'tuk dipakai di Hari Raya.” Begitulah kira-kira lantunan lagu milik Dea Ananda yang berjudul “Baju Baru”. Menjelang Idulfitri, masyarakat mulai ramai mendatangi tempat-tempat yang menjual pakaian. Apalagi, terdapat diskon spesial yang menambah euforia ketika berburu baju baru.

Tahukah kamu, kalau tradisi ini telah ada di Indonesia sejak tahun 1596 pada masa Kesultanan Banten? Dilansir dari kompas.tv, Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosanto dalam buku Sejarah Nasional Indonesia menyebutkan bahwa menjelang Idulfitri, mayoritas penduduk Muslim di bawah Kerajaan Banten sibuk menyiapkan baju baru. Wah, ternyata tradisi ini sudah dimulai sejak lama sekali, ya!

2. Tunjangan Hari Raya (THR)

Mendapatkan THR bisa dibilang menjadi hal yang paling ditunggu bagi penerimanya. Momen ini biasanya dilakukan oleh para orang tua atau sanak saudara kepada anak-anak. Nominalnya pun disesuaikan dengan usia si anak. Semakin tua, maka semakin besar pula nominalnya. THR biasanya dimasukkan ke dalam amplop-amplop kecil beraneka warna dengan motif yang unik dan kemudian dibagi-bagikan.

3. Kue Lebaran

Sering kita jumpai, pemandangan stoples-stoples berisi aneka kue kering telah berjejer rapi di atas meja. Mulai dari kue nastar, kastengel hingga putri salju yang identik dengan Lebaran. Biasanya, orang-orang meluangkan waktu mereka untuk membuat kue kering sendiri karena perayaan Idulfitri hanya setahun sekali. Namun, tidak sedikit pula yang memilih untuk membeli kue kering di toko kue karena lebih praktis.

4. Berbagi Makanan

Bulan Ramadan merupakan waktu untuk berbagi kebaikan. Mendekati Lebaran, beberapa orang memberikan parcel atau bingkisan kepada teman juga keluarga dengan berbagai macam isi. Seperti sirop, roti kaleng dan kue kering agar hubungan silaturahmi tetap terjaga keharmonisannya. Berbagi makanan kepada orang yang membutuhkan bahkan sempat menjadi tren konten di aplikasi TikTok. Konten tersebut berisi orang-orang yang membagikan makanan untuk berbuka puasa kepada mereka yang ditemui di pinggir jalan.

5. Mudik

Lebaran merupakan momen berharga untuk berkumpul seraya bercengkrama bersama keluarga. Tak heran, tradisi yang satu ini menjadi agenda penting bagi para perantau yang bekerja atau menuntut ilmu di penjuru negeri. Mereka memanfaatkan libur Lebaran yang umumnya lebih panjang dibandingkan hari libur lainnya untuk mengunjungi kampung halaman tercinta. Sayangnya, pemerintah menerbitkan larangan mudik pada tahun ini. Bukan tanpa alasan, ini merupakan bentuk dari pencegahan penularan Covid-19 yang masih mewabah. 

6. Halalbihalal

Halalbihalal menjadi puncak dalam perayaan Idulfitri. Dikutip dari dream.co.id, hal ini adalah istilah yang biasa digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk menyebut tradisi saling mengunjungi dan bermaaf-maafan dengan teman, tetangga dan sanak saudara. Umumnya, tradisi tersebut dilalui dengan penuh haru lantaran satu sama lain saling meminta maaf dan memaafkan kesalahan-kesalahan yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Seiring dengan perkembangan zaman, kini halalbihalal dapat dengan mudah dilakukan secara virtual melalui gawai dan media sosial.

Itulah rangkaian tradisi khas jelang Lebaran yang Sketsa rangkum untukmu. Memang, pandemi membuat perayaan Idulfitri menjadi berjarak. Alhasil, rasa rindu kepada teman atau kerabat yang berjauhan terpaksa dituntaskan secara daring. Bagaimanapun kondisinya, tentu tidak mengurangi keceriaan dalam menyambut hari kemenangan dan selalu ada hikmah yang bisa kita rasakan. Sudahkah kamu mempersiapkannya? (ems/len) 



Kolom Komentar

Share this article