Lifestyle

Menyalakan Kesadaran Berwisata di Tanah Kalimantan

Destinasi Wisata Pulau Beras Basah, Bontang, Kalimantan Timur. (Sumber foto: Nur Elisha)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA –  Manusia-manusia di kota adalah manusia-manusia yang sibuk. Acapkali kesibukan itu membuat mereka lelah, mereka kemudian membutuhkan penyegaran. Salah satu caranya adalah dengan berlibur. Namun, tidak semua dari mereka sadar dan mau melakukan hal itu. Termasuk di Samarinda.

“Kalau menurut aku, orang kita itu belum terbiasa buat berwisata. Kasarnya pikiran mereka kalau orang yang pergi wisata itu orang kaya,” kata Saddam Husin, dalam salah satu nonton bareng Does The Movie 3 dan diskusi parawisata di Salma Shofa, 10 Agustus lalu.

Saddam mengatakan pemikiran seperti itu terbentuk karena mayoritas masyarakat masih berpikir bahwa berwisata merupakan kebutuhan tersier, di mana seseorang baru melakukannya jika kebutuhan primer dan sekunder sudah terpenuhi.

Pengurus Salma Shofa ini melihat potensi pariwisata sebagai sesuatu yang serius. Menurut Saddam, ada baiknya sebelum melirik destinasi wisata luar negeri, siapa pun orangnya sudah menelusuri lebih dulu wisata dalam negeri. Sebab, destinasi di luar tidak akan lebih menawan dari apa yang Tanah Air sajikan.

Maka dalam hal ini, kata Saddam, masyarakat Samarinda setidaknya juga bisa menjadikan kota Samarinda sebagai destinasi pertamanya untuk berwisata.

Segendang sepenarian dengan Saddam, perwakilan dari Komunitas Jelajah, Chiel Ipeth menilai sebagian besar masyarakat masih berpikir untuk berwisata membutuhkan biaya yang besar, padahal dengan bermodalkan niat dan bensin saja seseorang sudah bisa berkunjung ke tempat wisata. Untuk di Samarinda bisa mencobanya dengan pergi mendaki di Bukit Steling dan Bukit Batu Putih.

“Dari pada buang uang ke pulau orang mending ke pulau kita dulu, tidak usah jauh-jauh ke Tenggarong juga banyak destinasinya,” tambah Ipeth. Adapun salah satu yang menarik di Tenggarong adalah wisata alam Waduk Panji Sukarame.

(Baca: https://www.sketsaunmul.co/life-style/berakhir-pekan-di-waduk-panji-sukarame/baca)

Lain dengan Dwi Rahmawati, wartawan TVRI yang kerap bertugas meliput ke tempat-tempat wisata. “Sebenarnya saya dulu sempat berpikiran nyinyir,” kata Dwi.

Ia mengisahkan itu adalah fase ketika dirinya belum menjadi wartawan di bagian human interest. Pikiran Dwi cuma berisi keinginan untuk pergi ke pulau Jawa, Bali, dan kalau sudah itu baru ke luar negeri. Bahkan tak jarang ia membandingkan Samarinda dengan kota-kota yang sangat ingin dikunjunginya. Kemudian tampak jurang yang amat lebar antara kotanya kini dan apa yang menjadi keinginannya. Tidak sadar terjebak di rumput tetangga yang dianggap lebih hijau.

“Aku malu banget sempat berpikiran seperti itu, yang jelas sekarang udah enggak lagi,” ucap Dwi.

Ia sadar itu pikiran yang cenderung sempit. Samarinda dan Kalimantan Timur khususnya memiliki destinasi yang tidak kalah dengan kota-kota lain. Ia menyadari itu setelah melihat sendiri pesona alam Kalimantan Timur. Sebagai tambahan dia menyebut Pulau Beras Basah di Bontang sebagai salah satu destinasi yang harus didatangi masyarakat Kalimantan, sebelum menapakkan kaki berlibur ke luar pulau. (ycp/wal)



Kolom Komentar

Share this article