Hentikan Body Shaming Sejak Dini
Hentikan body shaming sejak dini dan lebih menghargai diri sendiri.
Sumber: Christnina
SKETSA – Pernahkah kamu merasa minder dan malu karena fisikmu? Misalnya, kamu pernah berpikir dan merasa bahwa dirimu kurang berisi, terlalu gemuk, atau memiliki beberapa bagian tubuh yang membuatmu ingin sembunyi?
Lalu, apakah seseorang pernah mengatakan bahwa kamu bukanlah seseorang yang ideal dan proposional? Apabila kamu pernah merasakan beberapa hal di atas, maka artinya kamu sedang mengalami fase yang dinamakan body shaming.
Body shaming sendiri adalah istilah lain untuk mencela diri sendiri atau orang lain atas bentuk fisiknya. Dari sini, dapat ditarik kesimpulan bahwa hal ini tentu bukan sesuatu yang membangun bagi pribadi kita dalam kehidupan sosial.
Secara tidak langsung body shaming akan membuat diri sendiri terlihat buruk, baik untuk diri sendiri maupun di mata orang lain. Hal ini akan membuat seseorang semakin tidak bersyukur atas dirinya sendiri. Seseorang yang mengalami body shaming bisa saja mengalami penurunan kepercayaan diri bahkan depresi.
Efek dari body shaming sendiri juga tak dapat disepelekan. Ketika mengalami body shaming, secara tidak langsung terdapat tekanan tersendiri yang membuat seseorang melakukan kegiatan atau perilaku ekstrem.
Saat hal ini terjadi, korban body shaming bisa saja melakukan diet ketat dengan mengurangi porsi makan berlebih. Bahkan tidak makan dalam jangka waktu tertentu demi menurunkan berat badan dalam waktu yang singkat. Semata-mata agar terlihat “sesuai” dengan standar lingkungannya.
Tidak sampai situ, body shaming dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan makan seperti bulimia dan anoreksia nervosa. Padahal, yang diperlukan hanyalah menjaga pola makan dengan teratur dan berolahraga yang cukup. Apakah perlu untuk mengorbankan waktu dan porsi makan hanya untuk terlihat standar? Jawabannya tentu saja tidak.
Bentuk tubuh atau fisik seseorang bukanlah parameter sosial yang dapat diukur. Dengan berbagai perbedaan yang ada, maka seharusnya semua orang dapat menghargai perbedaan. Lalu, seperti apa kunci untuk menghindari body shaming?
Kuncinya adalah percaya diri. Dengan percaya diri, kamu dapat berkembang secara positif tanpa perlu khawatir dengan berbagai pendapat orang lain mengenai fisik yang dimiliki. Dengan menghindarinya, kamu sudah menyelamatkan orang lain dan dirimu sendiri.
Tercatat, sudah banyak sekali kasus kematian yang disebabkan oleh stres karena mengalami gangguan eksternal yang didasari body shaming. Ini mencerminkan bahwa body shaming dapat mengancam kehidupan, terutama kebahagiaan dan kebebasan seseorang.
Maka, kita perlu untuk belajar mensyukuri diri sendiri. Body shaming bukanlah sesuatu yang patut dipertahankan, karena mengurangi berbagai aspek dalam hidup. Kita dapat melakukan berbagai hal positif yang dapat membangkitkan kepercayaan diri kita, seperti berolahraga ringan dan meditasi selama 3-5 menit setiap harinya untuk meningkatkan kebugaran tubuh dan kesehatan mental kita.
Selain itu, tanamkanlah mindset bahwa setiap orang, termasuk dirimu memiliki kelebihan dan keunikan tersendiri. Ini akan membuat kita semakin yakin bahwa seperti apapun bentuk tubuh atau fisik yang kita miliki, hal tersebut adalah anugerah yang harus kita rawat dan jaga dengan penuh perhatian.
Bahagia adalah sebuah pilihan, sehingga hanya kita yang dapat menentukan ingin mengambil kebahagiaan itu atau tidak. Mulailah berhenti untuk membanding-bandingkan fisik dan cintailah diri kita apa adanya. (len/wil)