Lifestyle

Ucapkan Selamat Tinggal Pada Penggemar, Cheetos, Lay's dan Doritos Stop Produksi

Selamat tinggal, Cheetos, Lay's dan Doritos!

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Istimewa

SKETSA – Kesedihan sepertinya harus dirasakan oleh penggemar tiga merek makanan ringan Cheetos, Lay's dan Doritos. Mulai Agustus 2021, produksi ketiga makanan ringan ini akan dihentikan di Indonesia.  Banyak warganet yang ungkap kesedihan atas rencana penghentian ketiga produk snack tersebut.

Keputusan besar itu terjadi karena PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. secara resmi membeli seluruh saham PT Indofood Fritolay Makmur (IFL) yang awalnya dimiliki Fritolay Netherland Holding B.V., afiliasi dari PepsiCo Inc. mulai Februari 2021.

Lay’s, Cheetos dan Doritos merupakan produk olahan dan produksi dari PepsiCo., alias produsen minuman Pepsi yang saat ini sudah tidak lagi berada di Indonesia. PepsiCo. semula memiliki saham di IFL, namun sepakat untuk melepas 49 persen sahamnya di IFL.

Dilansir dari kontan.co.id, kabar pemberhentian produksi ini dibenarkan oleh General Manager Corporate Communication PT. Indofood Sukses Makmur Tbk., Stefanus Indrayana bahwa PT Indofood Fritolay Makmur (IFL) akan mengakhiri perjanjian lisensi dengan PepsiCo. Adapun masa transisi diberikan selama enam bulan untuk menyelesaikan transaksi, terhitung 17 Februari 2021. Selama periode transisi penyelesaian transaksi, Lay's dan Cheetos masih tetap diproduksi.

Adapun nilai transaksi dari aksi beli saham tersebut mencapai hingga Rp494 miliar atau sebanyak 49 persen dari total seluruh saham yang telah diterbitkan IFL. Saat ini, kepemilikan saham ICBP dalam IFL menjadi 99,99 persen dari total seluruh saham yang diterbitkan IFL. Setelah ICBP menguasai 100 persen saham, IFL selanjutnya menyelesaikan semua proses persiapan penghentian produksi dan penjualan produk dengan merek PepsiCo. yang harus diselesaikan dalam waktu 6 bulan sejak tanggal transaksi.

Mengutip dari kompas.com, dengan selesainya hubungan kemitraan ini PepsiCo. tidak lagi memproduksi, mengemas, menjual, memasarkan atau mendistribusikan produk makanan ringan yang bersaing dengan produk IFL di Indonesia dalam 3 tahun ke depan. PepsiCo. menilai, Indonesia memiliki prospek industri makanan ringan yang kuat dan dapat menyaingi tiga produk tersebut.

Pihak manajemen PepsiCo. juga mengungkap akan terus menawarkan produk Quaker Oat-nya di Indonesia. Mereka berharap dapat kembali lagi ke pasar Indonesia dengan produk  serupa untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Berdasarkan food.detik.com, perusahan makanan ringan ini dulunya bernama Frito-Lay yang merupakan perusahaan snack asal Amerika. Seiring berkembangnya waktu, perusahaan ini bergabung dengan perusahaan makanan PepsiCo. pada tahun 1961 dan terbentuklah  Frito-Lay, Inc. Tepat pada tahun 1965, PepsiCo. resmi mengakusisi perusahaan Frito-Lay hingga sekarang.

Berhentinya produksi ketiga snack tersebut tentunya membuat sedih para penggemar di Indonesia. Kendati demikian, di dalam negeri masih banyak produk serupa yang setidaknya dapat mengobati rasa rindu para penggemar pada Lay’s dan kawan-kawannya. Beragam snack lokal produksi anak bangsa hingga produk jajanan yang memang diimpor dari brand internasional bisa menjadi alternatif pilihanmu.

Pringles misalnya, snack berbahan dasar kentang yang merupakan produk makanan ringan asal Amerika, atau Twistko yang merupakan sesama produk makanan ringan produksi PT. Siantar Top yang didirikan pada tahun 1972. Keduanya bisa menjadi opsi untuk menemanimu kala mengerjakan tugas atau aktivitas lainnya. (fzn/nop/rst)



Kolom Komentar

Share this article