Lifestyle

Hentikan Sikap Konsumtif di balik Kedok Self-Reward

Konsumerisme di balik self-reward.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Freepik

SKETSA – Memberikan apresiasi terhadap diri sendiri sering kali dilakukan saat kita telah menyelesaikan suatu pekerjaan atau mampu mendapatkan pencapaian. Kerap kali, kegiatan self-reward ini dilakukan dengan membeli barang-barang yang telah lama diinginkan atau mengonsumsi makanan kesukaan dalam jumlah yang banyak. Ini dianggap wajar sebab beberapa orang menyebutkan jika self-reward dapat meningkatkan semangat dan keinginan untuk menyelesaikan pekerjaan. Lantas, apakah benar begitu?

Harus kamu sadari, sebenarnya bentuk self-reward semacam ini dapat menimbulkan sifat konsumerisme. Memang, tidak ada salahnya untuk memberi penghargaan kepada diri sendiri. Namun, terus menerus menghabiskan uang untuk alasan tersebut perlu kamu kendalikan. Jika siklus ini terus berlanjut, kamu hanya akan mempersulit dirimu sendiri atas perilaku tidak hemat. Nah, untuk menjauhi sikap konsumtif yang muncul saat ingin melakukan self-reward, kamu harus memperhatikan beberapa kiat untuk menghindarinya. Berikut Sketsa berikan tipsnya!

1. Kenali tingkat kesulitan tugas atau pekerjaan yang dilakukan

Tak jarang sering kali kita yang menginginkan hal-hal menyenangkan setelah mengerjakan berbagai tugas atau pekerjaan. Tetapi, terkadang beban kerja yang kita hadapi tidak sesuai dengan self-reward yang ingin diberikan, lalu berujung pada pemborosan. Karena itulah, kamu perlu tahu tingkat kesulitan dari kegiatan yang kamu lakukan. Jangan menghabiskan banyak uang hanya untuk hal-hal sepele.

2. Yakinkan dirimu, apakah self-reward tersebut kamu butuhkan

Melakukan self-reward juga ada pemicunya. Selain karena keinginan untuk melepas lelah sehabis bekerja atau mengapresiasi diri atas pencapaian yang telah diraih, kadang-kadang kita latah dengan hal-hal yang orang lain lakukan untuk self-reward mereka. Belum lagi jika berkaitan dengan kedok menyenangkan diri sendiri. Lantas, kamu rela merogoh kocek untuk sesuatu yang sebenarnya tidak kamu butuhkan. Ingat, self-reward haruslah hal yang kamu butuhkan, bukan hanya hal yang kamu inginkan semata. Pikirkanlah dengan baik, ya!

3. Punya tabungan khusus

Punya tabungan untuk diri sendiri itu penting apabila ada kebutuhan darurat. Tetapi, bukan berarti dapat seenaknya kamu gunakan untuk self-reward tanpa perhitungan. Jika memungkinkan, buatlah tabungan khusus untuk hal ini. Hindari menggunakan dana sehari-hari bahkan dana darurat yang kamu miliki. Setelah memiliki tabungan, selanjutnya adalah membuat anggaran perkiraan. Ini akan mencegahmu mengeluarkan uang tabungan dengan sembarangan. Kalau tidak punya dana simpanan semacam ini, jangan memaksakan diri untuk melakukan self-reward yang membutuhkan uang.

4. Tidak harus dengan barang dan menghabiskan uang

Yap, self-reward juga dapat kamu lakukan tanpa mengeluarkan uang atau membeli barang-barang yang kamu inginkan. Hal ini tidak akan mengurangi esensi dari mengapresiasi diri, loh. Sebaliknya, kamu akan lebih menghargai pencapaianmu dan paham jika menyenangkan diri sendiri dapat dilakukan dengan kegiatan yang tidak memakan biaya. Misalnya, kamu dapat menikmati waktu sendiri dengan membaca buku yang seru, mengajak peliharaanmu jalan-jalan di taman atau bahkan menikmati tidur siang. Lebih hemat dan masih menyenangkan, bukan?

Itulah beberapa tips yang dapat kami berikan untukmu. Jangan sungkan untuk melakukan apresiasi diri ya, karena hal itu sangat wajar untuk dilakukan. Tetapi, selama kamu bisa mengendalikannya dengan baik. Berikan dirimu hal-hal yang memang dibutuhkan, bukan semata-mata tergerak karena keinginan sambil lalu. Siap melakukan self-reward yang lebih bermakna? (len/fzn)



Kolom Komentar

Share this article