Hari Besar

Hari Teknologi, Peringatan Bijak Berteknologi

Ilustrasi (Sumber: advess.net)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Melesapnya pesawat N-250 Gatotkaca di langit Bandung pada 10 Agustus 1995 silam, tepatnya di bawah prakarsa BJ Habibie, menjadi titik mula Hari Teknologi Nasional (harteknas) diperingati. Selalu ada tema dan kota yang dipilih untuk merayakannya saban tahun.

Peringatan ini lahir berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 1995. Tak semata menyadari arti penting teknologi, harteknas juga bertujuan untuk menghargai keberhasilan putra-putri Indonesia dalam memanfaatkan, menguasai, dan mengembangkan pengetahuan dan teknologi. Peringatan ini juga dimaksudkan untuk memberi dorongan kepada rakyat agar bisa terus mengembangkan inovasi yang berguna bagi bangsa, bahkan seluruh dunia.

Hal itu pun yang diharapkan oleh seluruh civitas academica Unmul. Salah satunya Della Aswintha Asdedi, mahasiswi yang sejak SMA sudah tertarik terhadap hal yang berkaitan dengan IT sehingga memutuskan untuk masuk ke Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (FKTI) Unmul.

Sebagai mahasiswa Della harus ikut mengambil bagian dalam berkarya dan berkontribusi, serta memberikan solusi di masyarakat. Baik itu mengembangkan sistem yang sudah ada maupun yang baru sehingga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat.

Di tengah perkembangan teknologi yang sangat pesat di masyarakat, Della mengungkapkan ada dua dampak yang bisa dirasakan: positif dan negatif. Bisa memberikan kemudahan dalam hidup manusia namun bisa juga berakibat buruk jika tidak digunakan dengan baik.

"Di Samarinda, dulunya untuk mencari ojek ataupun memesan barang dari luar kota masih sulit namun sekarang dengan adanya aplikasi seperti e-commerce hanya dengan bermodal hp apa pun dapat diperoleh dengan mudah," ujar Della.

Meskipun demikian, disadari Della tak jarang juga banyak oknum yang menyalahgunakan teknologi tersebut. Seperti cyber bullying atau penyebaran hoaks di media sosial, yang penggunanya kebanyakan remaja. Tidak hanya itu memperbaharui informasi lokasi, secara otomatis akan mudah tersebar dan diketahui banyak orang. Jika tidak berhati-hati hal ini bisa membuka pintu kesempatan untuk terjadinya tindak kriminalitas.

Oleh sebab itu, mahasiswi prodi Ilmu Komputer 2015 ini berpesan kepada para pengguna teknologi agar menggunakan kemudahan yang ada dengan bijak dan cerdas. Jangan gunakan teknologi untuk menyebarkan informasi yang belum pasti kebenarannya. Serta menggunakan teknologi untuk berkarya sehingga menghasilkan sesuatu yang positif.

Bertepatan dengan Hari Teknologi Nasional, Della berharap agar perkembangan teknologi di Indonesia dapat semakin maju dan dapat menjadi solusi alternatif untuk memecahkan permasalahan yang ada.

"Selain itu, generasi muda khusus di bidang IT pun dapat ikut serta, berperan aktif dalam berkarya dan berkompetisi dengan negara lain," harapnya. (aml/wil/wal)



Kolom Komentar

Share this article