Usung “Unity in Biodiversity”, Earth Hour 2021 Respons Perubahan Iklim
Earth hour
Sumber Gambar : Instagram @ehindonesia
SKETSA — Setelah istilah dan gerakan pertamanya populer di 2007, Earth Hour terus digalakkan. Menjadi peringatan tahunan agar penduduk dunia peka terhadap isu lingkungan, terkhusus perubahan iklim.
Dilaksanakan pada Sabtu, 27 Maret 2021 tepat pada pukul 20.30 - 21.30 waktu setempat, momen ini dijadikan ajang untuk hening sejenak bagi masyarakat. Tahun ini juga merupakan kali kedua Earth Hour harus digelar virtual. Dalam balutan “Unity in Biodiversity”, peringatan Earth Hour gencar dikampanyekan sejak beberapa minggu lalu.
Melalui slogan kampanye Unity in Biodiversity itu, pesan untuk perubahan gaya hidup berkelanjutan disematkan. Setidaknya 32 kota di Indonesia turut berpartisipasi dalam kegiatan ini secara daring.
Earth Hour sendiri adalah sebuah kegiatan global yang digawangi World Wide Fund for Nature (WWF), yang tak pernah absen tiap tahunnya. Kegiatan itu dilakukan dalam bentuk pemadaman lampu selama satu jam, sebagai usaha meningkatkan kesadaran akan perlunya langkah serius menghadapi perubahan iklim. Sekaligus menjadi wadah bagi masyarakat dan pemimpin dunia merespons perubahan iklim.
Dengan mengusung tema “Jeritan Alam, Panggilan Pemuda”, Kota Samarinda menjadi salah satu daerah yang turut berpartisipasi dalam gerakan ini. Muhammad Ikram Faishal selaku Koordinator Earth Hour Samarinda menuturkan, sejauh ini persiapan berjalan dengan baik dan lancar.
"Alhamdulillah untuk persiapan switch off tahun ini berjalan lancar, tapi kita belum tau untuk pelaksanaannya, yang jelas saat ini kita sedang meminimalisir kesalahan teknis yg sewaktu-waktu bisa terjadi. Kesalahan teknis itu pasti terjadi, kita hanya mencoba untuk meminimalisir," ungkapnya Sabtu (27/3).
Faishal juga menuang harapan dari kegiatan yang digelar rutin ini. Ia mengungkap bahwa gerakan ini dapat membawa satu kebiasaan baru bagi seluruh lapisan masyarakat terkhususnya Samarinda, untuk melakukan kebiasaan menghemat energi di skala rumahan dan berlanjut pada skala yang lebih besar. Hingga akhirnya menjadi budaya yang melekat di masyarakat Kota Samarinda.
Meski daring, momen Earth Hour akan dilaksanakan secara virtual selama satu jam di kanal media sosial Earth Hour Indonesia. Tak perlu bersedih, kamu tetap dapat terhubung dengan masyarakat di berbagai belahan Bumi yang berbeda, loh. Yuk, jangan lupa untuk mematikan lampu dan menghemat energi! (auf/rst/fzn)