Event

Seminar Nasional Teknik Sipil Bahas Iklim Geografi Kalimantan

Program Studi (prodi) Teknik Sipil, Fakultas Teknik sukses menggelar seminar nasional perdananya. (Foto: Shafira Panduwinata)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Program Studi (prodi) Teknik Sipil, Fakultas Teknik (FT) Unmul sukses menggelar seminar nasional bertajuk, "Inovasi Rekayasa Sipil dalam Menghadapi Tantangan Iklim dan Geografi Kalimantan, Berwawasan Lingkungan," pada Senin (21/7) kemarin.

Ditemui awak Sketsa, Ketua Steering Committee (SC), Tamrin Rahman mengatakan agenda yang bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil (HMTS)  ini baru pertama kalinya digelar. Tema didasari karena melihat pembangunan Kalimantan yang berjalan lamban, lantaran faktor iklim dan geografi.

Dalam faktor geografi, tanah di Kalimantan memiliki sifat lepas (loose) artinya tanah mudah bergeser. Akhirnya, pondasi bangunan jadi tidak stabil. Lalu iklim yang tidak dapat diprediksi, musim hujan terlalu lama, serta banyaknya rawa. Diharapkan para engineer bisa mencari solusi dan hadapi tantangan tersebut.

Dekan Fakultas Teknik, Muhammad Dahlan Balfas dalam sambutannya mengatakan, agenda ini juga ingin memperlihatkan hasil makalah yang berstandar nasional. Membawa nama fakultas dan prodi khususnya menjadi hal patut untuk tingkatkan kualitas.

Dari agenda nasional ini, memberi kesempatan mahasiswa dan dosen teknik sipil nasional mengirimkan makalahnya, kemudian dibahas bersama. Lalu dari situ diseleksi untuk ditentukan makalah mana yang terbaik.

“Harapan saya seminar ini harus berlanjut tahun depan dan tidak hanya terkonsentrasi dengan Teknik Sipil Unmul saja, tetapi kolaborasi universitas. Karena dengan kolaborasi universitas, kita akan bisa membuat agenda yang lebih besar,” ucapnya.

Bertempat di Ballroom Hotel MidTown, acara ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan doa. Sesi materi diisi oleh guru besar Universitas Gadjah Mada Hary Christady Hardiyatmo, lalu dilanjutkan Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan III, Arief Rahman. Adapula, Direktur PT Teknindo Geosistem Unggul, Wahyu P. Kuswanda. Terakhir, ada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Utara, Suheriyatna. (fir/jdj)



Kolom Komentar

Share this article