Mengenali Potensi Keahlian untuk Profesi Impian
Mengenali keahlian untuk mencapai profesi impian.
Istimewa
SKETSA – Untuk mencapai profesi yang diinginkan, tentunya harus mengenali terlebih dahulu keahlian yang kita dimiliki. Untuk mendukung hal ini, Pers Mahasiswa Pijar Universitas Sumatera Utara (Pijar USU) pada Selasa (25/8) mengadakan webinar via Zoom Meeting yang bekerja sama dengan by.U.
Diikuti dengan peserta berjumlah kurang lebih 200 orang, webinar ini menghadirkan narasumber Ardian Bayu yang merupakan Brand Activation Specialiast.
Dimulai pada pukul 15.00 WIB, webinar kali ini mengangkat tema "Future Tech and Future Jobs Every Skills Gen-z Needs". Di awal pemaparannya, Bayu menyampaikan bahwa terdapat sebelas hard skills yang bisa membuka peluang untuk mendapatkan pekerjaan. Delapan di antaranya ialah hard skills di bidang IT yakni computer progamming, cloud competing, data mining analysis, data management, network security management, research skills, digital marketing skills, dan graphic design.
“Lalu bagaimana dengan yang tidak dari jurusan IT? Nah, masih ada 3 hard skills tersisa (yakni) communication skills, organizing skills, dan financial skills,” terang Bayu.
Menurutnya, communication skills merupakan hal penting yang harus dipelajari bagi setiap orang. Tidak harus mengambil jurusan tersebut, bahkan saat ini sudah banyak tersebar pelatihan-pelatihan komunikasi mulai dari tingkat anak-anak hingga pada pekerja profesional.
Tak hanya beberapa hard skills tersebut, Bayu juga menambahkan bahwa World Economic Forum (WEF) juga memberikan pemaparan mengenai skills yang dibutuhkan pada abad 21 ke atas. Pertama, foundational literacy, yakni ilmu-ilmu yang dipelajari sejak kecil seperti bahasa, matematika, sains, komputer, ekonomi, dan sosial budaya.
Baginya, ini sebuah keuntungan karena mayoritas sekolah di Indonesia telah mengajarkan beragam ilmu tersebut sejak tingkat Sekolah Dasar (SD). Selanjutnya ada critical thinking, problem solving, creativity, communications, corporation yang mana gabungan kelima hal ini adalah soft skills yang perlu dimiliki dan dilatih untuk bekerja dalam tim.
“Orang yang terbiasa sendiri atau egois dan individual akan susah mengombinasikan lima hal ini menjadi satu. Karena yang dibutuhkan dalam teamwork adalah kelima soft skills ini, bukan hanya kemampuan diri sendiri,” papar Bayu.
Kemudian ada rasa ingin tahu, inisiatif, konsisten, mudah berdaptasi, leadership, dan social culture. Lebih lanjut Bayu juga menjelaskan bahwa social culture merupakan bagian yang butuh perhatian ekstra dan tenggang rasa. Karena bekerja sama dengan orang-orang yang memiliki latar belakang social culture yang berbeda tentunya bukanlah hal yang mudah.
Selesai dengan pemaparan materinya, agenda dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh peserta. Acara webinar ini berakhir pada pukul 17.00 WIB. (bip/nhh/len)