Event

Geliat ESA dengan Tes TOEFL-nya

English Students Association (ESA) menggelar seminar dan talkshow sekaligus tes TOEFL selama dua hari kemarin (18-19/3). (Foto: Fitia Nuril Salsabila)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Kemampuan berbahasa amat diperlukan untuk dapat berkomunikasi satu sama lain. Selain bahasa Indonesia, penting pula memahami dan menguasai bahasa asing seperti bahasa Inggris. Dua hari kemarin (18-19/3), English Students Association (ESA) menggelar seminar dan talkshow sekaligus tes TOEFL yang pesertanya diikuti siswa, mahasiswa, dan pekerja kantoran.

Sebanyak 113 peserta mengikuti gelaran tahunan ESA yang ketiga ini. Dengan tema Go Beyond to with the Best Foundation diharapkan peserta dapat mempunyai fondasi yang kuat untuk mengerjakan tes TOEFL.

Ketika Sabtu, hari pertama, digelar lebih dulu acara seminar dan talkshow sebagai pembekalan untuk peserta yang akan mengikuti tes TOEFL keesokan harinya. Acara dimulai pukul 09.00-14.00 Wita. Ada tiga pemateri yang diundang ESA dalam acaranya itu. Ketiganya adalah dosen Unmul dan berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Acara dimulai dengan pemateri Didik Sucahyo dengan mengulas Structure and Written Section. Kemudian dilanjutkan Yuni Utami dengan materi Listening Section. Sempat diselingi hiburan musik akustik, materi terakhir disampaikan Desy Ratmawaty dengan mengulas Reading Section.

Nur Aulina selaku ketua panitia ESA TOEFL 2017 mengatakan dalam seminar dan talkshow ini para peserta mendapat pembekalan dan pengetahuan bagaimana cara mengerjakan tes. Ia menyebut peserta tes kali ini mayoritas adalah mahasiswa yang akan lulus. Sehingga tes TOEFL ini menjadi penting karena termasuk dari salah satu syarat agar mahasiswa dapat lulus dan wisuda.

Usai pembekalan itu, keesokan harinya pada Minggu  tes TOEFL mulai dilaksanakan. Tes berlangsung selama dua jam, dimulai dari pukul 09.00-11.00 Wita. “Skor tertinggi selama ini adalah 495 dan terendah 385,” ujar Annisa Iswindi selaku koordinasi acara.

Annisa menjelaskan bahwa acara ini telah berlangsung selama tiga tahun. Tahun pertama dengan nama ESA Goes Public dan salah satu muatannya juga berupa tes TOEFL. ESA Goes Public saat itu berisi tentang kiat-kiat untuk mendapatkan beasiswa ke luar negeri dan info kuliah di luar negeri.

“Tahun ini peserta mengalami pengingkatan dari tahun lalu, jika tahun lalu 70 orang tahun ini 113 orang. Kendalanya ada disosialisasinya yang kurang tahun jadi tahun ini ditingkatkan. Dari dulu persertanya dibuka untuk umum untuk regional Samarinda. Setelah acara kami juga menyediakan koesioner untuk masukan sehingga dapat menjadi masukan untuk acara yang selanjutnya”, kata M. Adhar Maulana, ketua ESA. (bip/tia/gie/add/wal)



Kolom Komentar

Share this article