Berita Kampus

Yang Ditahan Kembali, Tuntutan Mesti Sampai ke Meja Pemerintah

Mahasiswa pun bubarkan diri pukul 17.00 Wita dan kembali ke Unmul untuk evaluasi aksi hari ini. (Foto: Wahid Tawaqal)

SKETSA - Orasi demi orasi disampaikan para pimpinan lembaga yang mengikuti Aksi Bela Rakyat 121 di depan Gedung DPRD Kalimantan Timur. Tentang rakyat yang tercekik hingga Kepolisian yang dianggap represif.

Sesudah itu mahasiswa beristirahat sejenak. Mengentaskan rasa haus di tenggorokan sejak dimulainya aksi siang tadi. Pada pukul 16.45 Wita ketika sedang beristirahat, satu mobil polisi tiba membawa serta mahasiswa yang sebelumnya ditahan. Dari mobil dengan kursi memanjang di bagian belakang itulah, satu per satu turun mahasiswa. Jumlahnya 14 mahasiswa. Masih minus Norman Iswahyudi, Presiden BEM KM yang belum kelihatan batang hidungnya.

15 menit setelah itu baru Norman diantar. Setibanya dia langsung bergabung dalam lingkar kecil berisi para pimpinan lembaga, yang sedang membahas kelanjutan aksi.

Ada suara-suara yang ingin Aksi Bela Rakyat 121 berlanjut. Ada juga yang mengatakan aksi sebaiknya dicukupkan. Sebab, Kapolres telah membuktikan janji terhadap kesepakatan untuk mengembalikan belasan mahasiswa yang ditahan.

"Kami tidak ingin meninggalkan teman-teman kami. Kami tidak ingin menjadi sampah," tegas Rizaldo, Gubernur BEM FKIP.

Sementara Norman meyakinkan bahwa tuntutan aksi ini tetap akan sampai di meja pemerintah. Melalui konferensi pers yang diberitakan media-media arus utama.

"Karena memang tidak ada orang sekarang di Gedung DPRD," imbuhnya.

Maka dari itu keputusan secara konkret, Aksi Bela Rakyat 121 disudahi pada pukul 17.00 Wita. Mahasiswa diminta kembali ke Unmul untuk selanjutnya diadakan evaluasi aksi di halaman Auditorium Unmul. Evaluasi akan digelar malam ini juga. (wal/jdj)



Kolom Komentar

Share this article