Berita Kampus

Wujudkan Sensus Penduduk 2020, BPS Kaltim Gandeng Mahasiswa Unmul

Pelaksanaan Rapat Koordinasi Kampus (Rakorpus) BPS Kaltim dengan mahasiswa jurusan Matematika.

Sumber Gambar: Erlina

SKETSA – Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur (BPS Kaltim) kini sedang giat-giatnya dalam melakukan Sensus Penduduk (SP) 2020. Mulai dari sosialisasi, perekrutan Sahabat Sensus, hingga melakukan Rapat Koordinasi Kampus (Rakorpus) dengan mahasiswa jurusan Matematika. Tepatnya di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) pada Senin (9/3) lalu demi terwujudnya SP Online (SPO) 2020.

Untuk mendukung kesuksesan penyelenggaraan SPO 2020, BPS Kaltim bekerja sama dengan Unmul melalui FMIPA dengan melibatkan 100 mahasiswa dari jurusan Matematika sebagai Sahabat Sensus. Mereka akan berperan dalam meningkatkan response rate SPO.

Bertemakan Keterlibatan Perguruan Tinggi dan Mahasiswa dalam Sensus Penduduk 2020, Rakorpus yang dilaksanakan di Swiss Bell Hotel Samarinda dibuka secara simbolis oleh Kepala BPS Kaltim Anggoro Dwitjahyono.

Rakorpus sendiri merupakan langkah BPS Kaltim dalam mewujudkan Program Sahabat Sensus dari BPS Pusat yang bekerja sama dengan pihak perguruan tinggi se-Indonesia yang memiliki jurusan Matematika atau Statistika, termasuk Unmul.

Sebagai wujud komitmen sekaligus tanda peresmian anggota Sahabat Sensus untuk menjalankan tugasnya, mereka dikukuhkan dengan mengucapkan ikrar dan dibekali materi secara detail tentang SPO 2020.

Selain pengukuhan, Rakorpus ini memberikan sosialisasi mengenai petunjuk teknis keterlibatan perguruan tinggi dalam sensus. Anggoro mengungkapkan, bahwa salah satu alasan menggandeng mahasiswa dalam SPO 2020 adalah karena pihak BPS yakin bahwa mahasiswa sudah peka terhadap teknologi.

“Kami yakin bahwa mahasiswa sekarang udah peka terhadap teknologi, dan momen 10 tahun sekali ini dapat dimanfaatkan mahasiswa sebagai pembelajaran sebelum memasuki dunia kerja,” sebutnya.

Ia juga menjelaskan mekanisme pelaksanaan program Sahabat Sensus yang akan berjalan. “Nantinya, masing-masing mahasiswa ditugaskan untuk mencari 30 responden untuk mengisi sensus penduduk online dan mereka harus membuat laporan ke pihak dosen,” jelas Anggoro.

Pelaksanaan SPO 2020 merupakan sensus penduduk pertama kali yang diselenggarakan dengan beberapa inovasi yang belum pernah dilakukan pada sensus-sensus sebelumnya. Salah satu inovasinya terdapat di bidang metodologi sensus. Di mana metode tradisional yang telah dilaksanakan selama beberapa dekade akan beralih ke metode kombinasi (combined method).

“Kami memanfaatkan data administrasi kependudukan dari Direktorat Jenderal Kependudukan dari Ditjen Dukcapil. Apalagi Indonesia sekarang memasuki era digital, data kependudukan sangat penting agar kebijakan pemerintah tidak keliru,” tegasnya.

Dijelaskan, SP 2020 ini menjadi salah satu agenda penting pemerintah yang akan diselenggarakan tahun ini. “Dari sini, kita akan bisa mencapai tujuan besar yaitu dengan memiliki data jumlah, komposisi, distribusi dan karakteristik penduduk, menuju satu data kependudukan Indonesia.”

Senada dengan Anggoro, Dwi Indra Yunistya selaku Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Matematika juga menerangkan bahwa tujuan SP 2020 ini adalah untuk mewujudkan satu data kependudukan Indonesia. Sebagai salah satu Sahabat Sensus, ia mengaku bahwa ini merupakan inisiatifnya sendiri.

Alhamdulillah inisiatif sendiri. Karena saya dan teman-teman ingin mendapatkan pengalaman yang belum tentu ke depannya akan mendapatkan kesempatan ini lagi,” ungkapnya saat diwawancarai Sketsa pada Selasa (10/3).

Menurut mahasiswa angkatan 2017 ini, menjadi Sahabat Sensus tentunya merupakan suatu kesempatan langka. Ia merasa beruntung sebab angkatannya bertepatan dengan pelaksanaan sensus penduduk. Ia juga berpesan bahwa pengalaman ini seharusnya tak disia-siakan sebagai wadah pembelajaran.

“Saya harap kesempatan ini jangan disia-siakan. Menjadi Sahabat Sensus tentunya nanti akan mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat untuk kami kedepannya,” tutupnya. (ina/len)



Kolom Komentar

Share this article