Berita Kampus

Tracer Study, Mudahkan Jalan Alumni

1 Juli 2016 lalu, Unmul mendirikan unit pelaksana tugas (UPT) Perkasa yang menghimpun alumni dan mahasiswa dalam career center. (Foto: fkip.unmul.ac.id)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas perguruan tinggi negeri (PTN). Di antaranya, seperti sumber daya manusia (SDM), kurikulum program studi, proses pembelajaran, sarana dan prasarana, dan banyak lagi. Bagaikan hadiah di usianya yang ke-55 tahun, Unmul resmi terakreditasi A setelah visitasi asesor pada 27 Maret lalu.

Namun hal itu membuat Unmul memiliki PR baru dalam mempertahankan prestasinya. Jauh sebelum visitasi asesor tersebut, pada 1 Juli 2016 Unmul mendirikan Unit Pelaksana Tugas (UPT) Pengembangan Karir dan Kewirausahaan (Perkasa) yang menghimpun alumni dan mahasiswa dalam career center.

Dalam situsnya, yakni perkasa.unmul.ac.id  tertulis Tracer Study Universitas Mulawarman. Berdasar laman tracerstudy.dikti.go.id, tracer study adalah studi pelacakan jejak lulusan atau alumni yang dilakukan setelah lulus. Di negara-negara maju, studi pelacakan jejak alumni adalah studi utama yang telah dilaksanakan secara sistematis, institusional, dan terus menerus.

Hasil tracer study kemudian dilaporkan ke Dikti akan membantu program pemerintah dalam memetakan kebutuhan dunia kerja dengan pembangunan pendidikan di Indonesia. Sebelumnya, tracer study di bawah koordinasi Lembaga Pengembangan, Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M), kini agar lebih fokus UPT Perkasa yang menangani hal tersebut.

Beruntung, dengan adanya program kerja tracer study ini memudahkan pihak universitas mendata alumni Unmul. Namun, baru 2020 lulusan Unmul atau sekitar 15 persen yang terdaftar.

Disambangi Sketsa (21/8) Muhammad Rizaldi staf IT dan Tracer Study UPT Perkasa, menerangkan pentingnya peranan tracer study dengan peningkatan akreditas Unmul.

"Di situ daftar biodata (registrasi) lalu login dan mengisi kuisioner. Ada data-data pertanyaan yang langsung dari Dikti. Seperti sudah berapa lama Anda bekerja, berapa lama Anda memperoleh pekerjaan dan berapa lama masa tunggu Anda bekerja. Apa kesulitan Anda mencari kerja?" jelasnya.

"Jadi, dari situ kita mengetahui alumni itu bidang keilmuan dia selaras atau tidak dengan pekerjaannya, nah, kelihatan semua bagaimana data statistiknya. Sehingga memudahkan penilaian ketika datang asesor (tim akeditasi) untuk menanyakan data-data,”  lanjutnya.

Meski disadari, UPT Perkasa baru setahun berdiri, namun pihaknya tetap optimis. “Tapi enggak apa-apalah, lagi pula ini mungkin bisa lebih besar lagi (dikembangkan) kalau banyak dana dan kerja samanya, mungkin jauh lebih keren lagi," ucap alumnus Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi 2010 itu.

Bicara soal pengembangan karir, UPT Perkasa mempunyai berbagai kerja sama dengan perusahaan. Selain itu, UPT Perkasa juga mengadakan seminar juga kegiatan pengembangan soft skill.

UPT Perkasa yang berkantor di Kampus Gunung Kelua, Gedung MPK lantai 2 ini memiliki visi mewujudkan SDM yang profesional, berdaya saing tinggi, serta berjiwa kewirausahaan yang berbasis keunggulan lokal. Serta misi menciptakan SDM mandiri dan bermitra dengan stakeholder.

“Sebagai alumni saya juga pernah merasakan mencari kerja, kalau ada (UPT) ini kan ada informasi yang kita ketahui,” pungkasnya. (myg/jdj)



Kolom Komentar

Share this article