Berita Kampus

Sukacita Mahasiswa Unmul Merayakan Paskah 2022

Persatuan Mahasiswa Kristen Unmul dalam perayaan Paskah.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Grid.id

SKETSA – Paskah menjadi perayaan yang dinantikan oleh umat Kristiani. Euforia paskah ini telah dimulai sejak 2 Maret lalu. Seluruh umat Kristiani di Indonesia turut khidmat menyambut kebangkitan Yesus Kristus. Tak terkecuali mahasiswa Unmul yang tergabung dalam Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK).

Beragam rangkaian perayaan Paskah telah disiapkan sejumlah PMK di berbagai fakultas.  PMK FH salah satunya, dengan menggelar ibadah pada 22 April 2022 secara virtual melalui Zoom Meeting, serya mengusung tema  “New Joy” yang berarti sukacita baru. Perayaan tahun ini menjadi kesan tersendiri, sebab pada tahun sebelumnya perayaan ini tidak digelar akibat pandemi.

Pelaksanaan secara daring digelar FH, lantaran surat edaran peniadaan kegiatan kampus non-akademik secara luring. Meski digelar secara daring, Eric Benyamin Langiran selaku ketua panitia menilai ini tak menyurutkan antusiasme mahasiswa. Hal itu terlihat dari kesibukan dalam mempersiapkannya. Persiapannya sendiri baginya berjalan cukup lancar dan beragam kendala dapat diatasi.

"Diharapkan semuanya mulus sampai hari H. Perencanaan kegiatan masih dalam tahap diskusi. Total ada 13 orang panitia aktif  dari 72 mahasiswa Kristen Protestan dari angkatan 2018-2021 yang dibagi ke dalam 2 divisi dan 1 panitia inti untuk mempersiapkan acara ini."

"Tapi perlu dicatat bahwa ini tidak bisa dijadikan acuan untuk tingkat keaktifan, karena rancangan dari PMK FH memang membentuk kepanitiaan yang jumlahnya sedikit dikarenakan acara digelar daring," lanjutnya pada Senin (11/4).

Sesuai tema yang diusung, Paskah tahun ini diharapkan dapat membawa sukacita baru bagi umat Kristiani.

Perayaan yang cukup berbeda datang dari Lembaga Kajian dan Pengembangan Mahasiswa Kristen (LKPMK FEB) yang merayakan Paskah secara hybrid, dengan penerapan protokol kesehatan. Mengusung tema "Endless Love" dengan harapan setiap anggota LKPMK FEB memiliki rasa kasih yang tidak berkesudahan terhadap sesama, dan hal itu tidak berlangsung hanya sebagai momentum semata.

"Tidak hanya bagi anggota LKPMK saja, namun kami juga mengundang delegasi dari PMK lain di Universitas Mulawarman, seperti KBMK, KMK, Mitra yang bekerja sama dengan LKPMK, bahkan Alumni sampai Dosen kami undang agar dapat sama sama merasakan sukacita paskah itu sendiri."

Meski waktu persiapan yang sedikit, antusiasme dari mahasiswa LKPMK dinilai luar biasa. Michael Imanuel selaku ketua panitia turut mengapresiasi kerja keras dari panitia dalam persiapan acara.

"Saya juga berterima kasih kepada para tamu undangan yang datang ke tempat karena masih mau mematuhi protokol kesehatan yang diterapkan oleh panitia," ungkapnya pada Selasa (12/4).

Lantaran terbiasa dengan agenda daring, itu menjadi kendala bagi panitia sebab membutuhkan persiapan lebih. Meski begitu, MIchael berharap perayaan ini sebagai pengingat betapa baiknya kasih Tuhan Yesus Kristus yang rela mati disalibkan demi menebus dosa umat manusia. Juga sebagai cara mempererat tali persaudaraan setiap anggota LKPMK, hingga hubungan dengan lembaga lain.

Selain itu,   Sihaloho, Thessalonika mahasiswa Faperta, menilai dirinya makin memaknai arti Paskah di masa pandemi, meski suasana terasa begitu berbeda. Kondisi saat ini, terangnya, menyulitkan untuk berinteraksi antarsesama.

"Karena biasanya sehabis pulang gereja orang-orang sering bersalaman, bercerita, dan bersukacita bersama namun paskah di masa pandemi kita harus saling menjaga jarak, tidak boleh berkerumunan, dan pasti harus langsung pulang kerumah," ungkapnya pada Selasa (12/4).

Ia berharap kebahagiaan dan sukacita menyelimuti seluruh umat, juga masa pandemi yang membatasi ruang gerak ini dapat segera berakhir.

Patrick Irawan, mahasiswa FEB mengaku tidak merasa perbedaan yang signifikan dibanding perayaan sebelumnya. Terlebih di lingkungan Unmul dirinya tidak begitu merasakan semarak paskah.

"Karena memang saat ini masih penyesuaian untuk kita bisa saling jumpa langsung, hal itu yang bikin saya merasa kurang mendapat semangat paskah itu di lingkup Unmul," ungkapnya pada Selasa (12/4). 

Meski begitu, Patrick berharap adanya pembaharuan diri ke arah yang lebih baik usai Paskah kali ini. (mar/lms/amg/khn)



Kolom Komentar

Share this article