Berita Kampus

Situasi Terkini dan Kesigapan Tim Medis

Petugas medis yang bekerja pada aksi hari ini.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber: Faqih

SKETSA - Hingga magrib tadi, ratusan massa masih memenuhi sekitaran gedung DPRD. Tembakan gas air mata yang berkali-kali dikeluarkan tak membuat mahasiswa bergeming, bahkan jumlah mahasiswa sempat membludak hingga menutupi jalan raya. Namun, saat ini jumlah massa di sekitar gedung sudah mulai jauh berkurang. Kebanyakan sudah mulai bergerak pulang atau menjauhi gedung.

Meski azan magrib tadi berkumandang, mahasiswa tetap menunggu agar tuntutan mereka ditindaklanjuti oleh anggota DPRD. Saat ini, kondisi mahasiswa di lapangan sudah mulai berpencar, meski gas air mata kembali ditembakkan.

Terpantau pula di beberapa titik luar gedung, massa membakar ban. Korban yang terus berjatuhan membuat sejumlah tim kesehatan berseliweran membantu membawa tandu.

Tak cukup penyerangan di depan gedung DPRD, penyerangan juga dilakukan di sekitaran pom bensin Jalan Teuku Umar. Hingga kini masih belum dapat dipastikan berapa jumlah korban yang terluka dan dibawa ke rumah sakit.

Tim Medis Tangani Ratusan Korban

Di balik keriuhan aksi, kesigapan tim medis menjadi urgensi. Sukarelawan dikerahkan untuk membantu korban yang membutuhkan pertolongan. Salah satunya dari sukarelawan Satuan Relawan Indonesia Raya (Satria).

Rahmat, salah satu pasukan sukarela Satria yang ditemui Sketsa malam ini mengatakan korban dilarikan ke berbagai rumah sakit. Di antaranya Rumah Sakit Abdul Wahab Sjahranie (AWS), Rumah Sakit Islamic, Rumah Sakit Tentara, Rumah Sakit Dirgahayu, dan juga Samarinda Medica Center (SMC). Ia juga mengatakan tim medis datang dari berbagai sukarelawan.

"Ada dari Satria, Balakarcana (Barisan Relawan Kebakaran & Bencana Alam), relawan At-Taufiq, PMI (Palang Merah Indonesia), Danau City, SEA (Samarinda Escorting Ambulance), dan RPAI (Relawan Patwal Ambulans Indonesia)," ujarnya.

Sementara itu, Syabil, salah satu sukarelawan menyebut tim medis yang dikerahkan kurang. Sejauh ini, sudah ada ratusan korban yang ditangani. "Kita ada melakukan penanganan di tempat, kalau butuh pengobatan serius kita bawa ke rumah sakit terdekat," ujarnya. (adl/hlm/ran/kus/mer/cin/rpi/hzk/fqh/len)



Kolom Komentar

Share this article