Berita Kampus

Rapat Senat Ditunda hingga Dua Jam, BEM KM Unmul dan BEM Fakultas Lakukan Aksi Dadakan

Suasana aksi dadakan yang dilakukan BEM KM Unmul beserta BEM Fakultas di depan Rektorat. (Sumber: Istimewa)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Kericuhan yang terjadi diundur dalam agenda penyampaian visi misi bakal calon (Bacalon) rektor Unmul, membuat BEM KM Unmul dan perwakilan BEM Fakultas yang hadir, gemas. Pasalnya, kericuhan berbuah waktu pelaksanaan diundur dua jam kemudian.

Sekira pukul 16.00 Wita, BEM KM Unmul dan sejumlah BEM Fakultas turun melakukan aksi gabungan di depan pintu Rektorat Unmul, menyuarakan kekecewaan yang mereka rasakan atas peristiwa yang tidak mencerminkan sikap sebagai universitas terbesar di Kaltim yang seharusnya dapat menjadi panutan dalam berpesta demokrasi.

Rizaldo, Presiden BEM KM Unmul dalam orasinya menyuarakan sejumlah tuntutan. Pertama, agar panitia pelaksana Pilrek tetap teguh terhadap aturan dan mekanisme yang berlaku sebagaimana tertuang dalam aturan Rektorat serta dari Kemenristekdikti Nomor 17 Tahun 2017.

Meski begitu, menurutnya, aturan tersebut tidak dijalankan sebagaimana mestinya akibat dampak turunan dari adanya perubahan aturan dari Peraturan Kemendikbud tahun 2016 menjadi Peraturan Kemenristekdikti Nomor 17 Tahun 2017, menyebabkan civitas academica termasuk mahasiswa tidak dilibatkan dalam pemilihan bacalon sehingga tidak adanya aspirasi mahasiswa yang terlibat.

Atas dasar itu, Rizaldo dan kawan-kawan menuntut panitia pelaksana Pilrek menjalankan mekanisme yang tetap melibatkan seluruh civitas academica, termasuk mahasiswa.

Suara minor lain juga dilontarkan oleh Gubernur BEM FEB, Freijae Rakasiwi. Ia menilai, alasan Asnar dan timnya "menjual" identitas putra daerah Kaltim tidak rasional. Sebab, lapisan civitas academica di Unmul tak hanya berasal dari Kaltim saja, namun bermacam-macam suku dan agama.

Freijae juga mengatakan yang berhak memimpin Unmul pun tak harus berlatarbelakang asli Kalimantan.

"Semua orang yang merasa bertanggungjawab dalam memimpin sebagai rektor berhak mencalonkan diri untuk memimpin," tukasnya.

Aksi berakhir sekitar pukul 17.30 Wita, namun massa aksi masih belum membubarkan diri hingga panitia pelaksana Pilrek mengumumkan tiga nama calon rektor dan menyatakan agenda hari ini selesai. (cin/aml)



Kolom Komentar

Share this article