Berita Kampus

PKKMB Unmul Tahun 2025 Berhenti di Tengah Jadwal, WR III: "Keselamatan Mahasiswa adalah Prioritas Utama"

PKKMB Unmul 2025 dihentikan lebih awal karena ratusan mahasiswa tumbang akibat kepanasan

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Istimewa

SKETSA - Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Unmul tahun 2025 resmi dihentikan lebih awal dari jadwal semula akibat situasi yang tidak kondusif. Ribuan mahasiswa baru (maba) yang memadati GOR 27 September Unmul sejak pagi Selasa (5/8) harus menerima kenyataan, bahwa rangkaian acara yang seharusnya berlangsung seharian penuh itu harus dipangkas di tengah jalan.

Keputusan pembubaran diumumkan langsung oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Mohammad Bahzar, di hadapan peserta dan panitia. Ia menyampaikan bahwa langkah ini diambil menyusul banyaknya mahasiswa yang mengalami kelelahan fisik hingga tumbang di lokasi kegiatan akibat cuaca panas, kepadatan ruangan, dan kurangnya sirkulasi udara di dalam gedung.

"Yang kami utamakan adalah keselamatan. Itu prioritas utama," tegas WR III saat mengumumkan pembubaran acara.

Menurut laporan panitia, lebih dari 311 mahasiswa dilaporkan tumbang karena kepanasan dan kepadatan di dalam ruangan. Sebanyak 100 mahasiswa dirujuk ke rumah sakit, sementara sebagian lainnya ditangani di tenda medis darurat. Ia menambahkan bahwa asma menjadi keluhan paling banyak yang dialami oleh maba yang tumbang.

Situasi darurat inipun membuat pihak rektorat bersama panitia, Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM), perwakilan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan seluruh fakultas serta BEM fakultas mengambil keputusan cepat untuk menghentikan PKKMB lebih awal. 

Bahzar memastikan bahwa UKM yang belum sempat tampil tidak akan kehilangan kesempatan untuk unjuk gigi. Penampilan mereka akan dijadwalkan ulang pada acara Dies Natalis Unmul mendatang. 

"Untuk penampilan-penampilan UKM yang belum sempat tampil hari ini, akan kami akomodasi pada saat Dies Natalis nanti. Jadi, tidak akan hilang begitu saja, tetap akan ada di hadapan mahasiswa baru," ujar Bahzar saat ditemui Sketsa usai pembubaran kegiatan.

Selain itu, pihak rektorat akan mewajibkan seluruh maba untuk ikut jalan santai pada 20 September 2025. Hal ini dilakukan sebagai pengganti interaksi di PKKMB yang terhenti lebih awal.

Di sisi lain, evaluasi terhadap lokasi acara pun tengah dilakukan. GOR 27 September dinilai tidak lagi memadai untuk menampung ribuan peserta. Bahzar mengungkapkan bahwa ada wacana untuk mengadakan PKKMB secara hybrid di tahun berikutnya.

"Ini menjadi evaluasi besar-besaran bagi kami. Sudah dua tahun kita menahan-nahan kondisi seperti ini. Ini menjadi permasalahan besar. Maka, nanti saya akan evaluasi juga sistemnya, apakah bisa dilakukan secara hybrid, sebagian di gedung dan sebagian dalam jaringan (daring)," tambahnya.

Ia juga menginformasikan bahwa pihak universitas sedang menjajaki bantuan dari pemerintah daerah untuk pemasangan Air Conditioner (AC) di GOR. 

"Tadi juga ada informasi bahwa akan ada bantuan AC dari Wakil Gubernur. Kalau bantuan itu sudah terealisasi, maka masalah suhu panas ini bisa teratasi. Karena memang gedung ini sejatinya gedung sarana olahraga, tapi kami paksa fungsinya untuk pertemuan seperti ini," tutupnya. (zwg/rla)



Kolom Komentar

Share this article