Berita Kampus

Persma: Produktif dan Berkarya #DiRumahAja

Persma tetap produktif di tengah pandemi corona

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Dok. Pribadi

SKETSA – Pers mahasiswa (persma) menjadi tonggak terdepan mengabarkan informasi terkini seputar kampus dan peristiwa lainnya. Meski virus corona (Covid-19) telah membatasi kegiatan perkuliahan, rupanya tidak hentikan langkah persma dalam melakukan aktivitas kreatifnya.

Melalui wawancara via daring, Pemimpin Umum LPM Gemercik Universitas Siliwangi (Unsil), Muhammad Yusya Rahmansyah bagikan kerja-kerja jurnalistik yang dilakukan selama pandemi berlangsung. LPM Gemercik sejauh ini telah menerapkan wawancara daring dan selalu menggunakan alat pelindung diri (APD) selama peliputan.

“Karena berita kampus tidak jauh dari berita corona dan berita informasi keadaan kampus, kami menerapkan APD. Ketika meliput harus memakai sarung tangan, masker dan semacamnya. Ketika selesai liputan, mereka harus segera bersih-bersih,” jelasnya, Kamis (26/3).

Masih di daratan Jawa, datang dari Pemimpin Redaksi (Pemred) Linikampus BP2M Universitas Negeri Semarang (Unnes), Amilia Buana Dewi Islamiy. Saat ini kegiatan kemahasiswaan termasuk pers kampus telah menyesuaikan dan patuh terhadap protokol Unnes, sesuai dengan edaran bernomor T/1420/UN37/KM/2020 perihal Himbauan Mengosongkan PKM/Sekretariat bagi setiap lembaga kemahasiswaan per 16 Maret lalu.

“Intinya berisi anjuran untuk menunda segala kegiatan, baik UKM maupun kegiatan kemahasiswaan yang lain. Kegiatan perkuliahan dilakukan secara daring. Pelaksanaan perkuliahan ditunda sejak tanggal 16 Maret sampai 11 April 2020,” ungkap gadis yang akrab disapa Amel ini.

Meskipun begitu, ini tidak menghalangi mereka dalam kegiatan redaksi dan perusahaan. BP2M Unnes sendiri masih melakukan peliputan lapangan dengan protokol kesehatan. Namun tetap mengimbau anggotanya untuk wawancara secara daring.

Adanya pembatasan kegiatan tentunya menjadi kendala tersendiri bagi persma untuk melakukan peliputan. Hal Ini dirasakan oleh Pemred LPM Dinamika UIN Sumatera Utara, Iin Prasetyo, yakni berpengaruh pada jalur koordinasi serta komunikasi antar anggota.

“Kesulitannya tidak bisa semua bahasa bisa didaringkan. Apalagi, Dinamika di awal-awal periode ini banyak progja (program kerja) yang harus diselesaikan seperti majalah dan tabloid, pelantikan, dan pelatihan,” sebut Iin.

Tak hanya dialami oleh Iin, kendala lain juga dialami Pemred LPM Ukhuwah UIN Raden Fatah Palembang, Jaiwan Nada Rismin. Menurutnya, keadaan ini membuat pergerakan cukup sulit dan memengaruhi kinerja mereka dalam memproduksi berita.

“Kalo bicara sulit ya sulit. Pandemi ini sangat menghambat kreativitas anak-anak Ukhuwah. Contohnya target sehari 2 berita, berhubung pandemi jadi gak ada target,” paparnya.

Serupa dengan cerita sebelumnya, Pemred LPM Intelligent Poltekkes Kemenkes Makassar, La Ode turut mengakui bahwa pandemi ini berdampak pada peliputan berita kampus. Isu yang diangkat kini berasal dari unggahan kampus di media sosial. Mereka memang meminimalisir reporter untuk terjun ke lapangan dengan melakukan wawancara daring.

"Terakhir (23/3) kemarin saya turun sendiri untuk melakukan peliputan kegiatan penyemprotan desinfektan. Karena nda bisa memang kita turunkan semua reporter," ungkapnya kepada Sketsa.

Lain pula Sarjun Teha, Pemred LPM Himmah UII Yogyakarta ini mengaku ada perubahan pola-pola kerja terkait hadirnya Covid-19. Kerja keredaksian menjadi lebih fleksibel namun tetap konsisten. Untuk peliputan sendiri, sistem daring diutamakan. Diakui Sarjun, beberapa peliputan mengalami penundaan.

"Harus bisa mencari isu yang tidak dijamah oleh media arus utama sehingga peran persma sebagai media alternatif tidak hilang," paparnya.

Rapat dan Nasib Program Kerja

Demi menghindari kerumunan banyak orang, untuk menyiasati rapat redaksi sebagian lembaga pers melakukannya secara daring untuk tetap menjaga jalur koordinasi dan komunikasi. Seperti yang diterapkan Pemred LPM Cakrawala IAIN Samarinda dengan menggunakan aplikasi zoom.

"Ini bukan alasan untuk kita tidak produktif, Persma tidak boleh melupakan tugas dan fungsi sebagai Pers itu sendiri," jelas Binti Syafaati Maysyaroh (26/3).

UKPM Genta Andalas Universitas Andalas Padang juga mulai terapkan hal yang sama. Dikatakan Pemimpin Umum UKPM Genta Andalas, Rahmat Fiqri hingga 24 Maret masih ada kegiatan di kampus, namun setelahnya mereka mulai rapat daring.

“Memang benar-benar stay at home. Apalagi sekarang udah ada kondisi yang makin memanas karena beberapa ada kasus baru yang positif. Teman-teman jaga diri juga, jadi mereka kerja di indekos masing-masing,” ucap Rahmat.

Namun, pilihan untuk melakukan rapat secara daring juga masih menjadi kendala untuk sebagian persma. Misalnya saja yang dialami UKPM Zawiyah News IAIN Langsa Aceh. Muhammad Faishal mengaku bahwa rapat secara online belum diterapkan.

“Kami belum ada menerapkan rapat secara online karena dari beberapa pengurus tidak ada paket (data) atau paketnya sedikit untuk lakukan rapat secara online,” kata Faishal, Pimpinan Umum UKPM Zawiyah News IAIN Langsa.

Mengenai program kerja, Faishal sendiri menyebut bahwa proker telah disusun secara pembagian divisi, namun belum dapat dilaksanakan sebab rapat kerja dan pelantikan kepengurusan tertunda karena pandemi Covid-19 ini.

UKM Jurnalistik (Ujur) Politeknik Negeri Samarinda juga terkendala untuk jalankan salah satu program besar mereka. Dikatakan Koordinator Divisi Pers Ujur Polnes, Oktavinia Sabatini beberapa konten seperti lomba dan acara puncak Pekan Jurnalistik yang tiap tahunnya rutin diadakan sempat terganggu.

“Sampai saat ini belum urgent banget yang sampai harus gunakan aplikasi group meeting ya. Jadi ya masih sebatas chatting-an." (len/rst/hlm/wil)



Kolom Komentar

Share this article