Berita Kampus

Perlukah Vaksin Booster di Indonesia?

Vaksin Booster di Indonesia.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: rsudaws.co.id

SKETSA - Sejak kemunculan vaksin untuk menangkal Covid-19, Indonesia menerima sebanyak tujuh jenis vaksin yang disetujui oleh Menteri Kesehatan (Menkes). Di sisi lain, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), telah mengizinkan peredaran vaksin baru, yakni Johnson & Johnson.

Sebelumnya, Indonesia menggunakan tiga jenis vaksin untuk penanganan pandemi. Yakni Moderna, Sinovac dan Astrazeneca. Salah satu faktor di balik ini ialah jumlah penduduk Indonesia. Sehingga, pemerintah memutuskan untuk mengambil tiga jenis vaksin. Kepala Lab. Ilmu Penyakit Dalam Unmul, dr. Yuliana Rahmah Retnaningrum menjelaskan bahwa pemerintah tentu punya kesulitan tersendiri untuk memfasilitasi banyaknya penduduk. Makanya, opsi vaksin berbayar dan tidak berbayar turut dilakukan. 

Di sisi lain, vaksin dosis ketiga atau yang disebut sebagai vaksin booster dikabarkan akan hadir. Kemunculannya menimbulkan pro dan kontra baru, khususnya di Indonesia. World Health Organization (WHO) juga menyebut bahwa vaksin booster belum dibutuhkan. Bahkan melalui informasi yang ditemukan dari beberapa media, Indonesia belum mencapai target 50 persen herd immunity selama Agustus 2021. Inilah yang kemudian menjadi pertimbangan.

Ia mengatakan bahwa booster untuk vaksin ini tidaklah gratis dan bisa saja berbayar. Jika seseorang telah mendapat vaksin dosis satu dan dua, Yuliana menilai bahwa sudah cukup aman dan tidak perlu melakukan booster.

Nggak usah booster gak apa-apa, tapi kalau mau booster sepertinya tidak akan gratis. Jadi, booster ini adalah pilihan alternatif. Kalau mau booster silakan tapi berbayar, karena pemerintah wajibkan vaksinasi pertama lalu ke vaksinasi kedua,” imbuhnya Kamis (2/9) lalu.

Di negara lain seperti Amerika Serikat yang menduduki tingkat penderita Covid-19 tertinggi di dunia berencana melakukan vaksin booster pada 20 September untuk warganya. 

Tentunya ini ditujukan untuk mengendalikan tingkat penyebaran virus. Vaksin booster juga ditujukan bagi kalangan tertentu, seperti lanjut usia (lansia) atau mereka dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah. (ahn/rst)



Kolom Komentar

Share this article