Berita Kampus

Penertiban Jalur Masuk dan Keluar Akan Berlaku Seterusnya

Salah satu jalur keluar kampus. (Sumber: Istimewa)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Jalur masuk-keluar yang kini diberlakukan di Unmul dianggap cukup memberikan efek. Khususnya untuk keamanan di dalam lingkup kampus Gunung Kelua.

Kepala Bagian Umum (Kabag Umum) Unmul, Sugiyarta mengatakan penetapan jalur ini berguna untuk mengontrol kendaraan yang masuk dan keluar.

“Kalau penjahat itu mau keluar mikirlah, di sini satu jalur, di sana satu jalur akan keliatan,” ujarnya.

Penggunaan jalur keluar masuk ini hanya berlaku pada Senin hingga Jumat, tepatnya saat berada di jam kerja atau aktif perkuliahan. Sedangkan saat akhir pekan, jalur masuk dan keluar difokuskan pada satu jalur yakni Jalan Muara Kaman (simpang tiga Bank BNI).

Awalnya penggunaan jalur satu arah ini masih sebatas uji coba pada 26-30 Maret lalu. Kemudian dilakukan lagi uji coba lanjutan selama sebulan dimulai pada 9 April.

Setelah rangkaian percobaan itu, kini status jalur masuk-keluar mulai diterapkan hingga seterusnya. Salah satu alasannya, menurut Sugiy

arta, pengguna jalan sudah mulai terbiasa dengan sistem tersebut.

“Memang itu waktu awal kita masih sosialisasi, belum sadar mereka masih nabrak-nabrak gitu. Ya, sudah kita awasin. Tapi sekarang sudah bisa melihat rambu-rambu itu,” kata Sugiyarta.

Pemasangan rambu masuk dan keluar juga diletakkan di pintu gerbang utama di Jalan M. Yamin, namun pada kenyataannya masih ada pengguna jalan yang mengabaikan hal tersebut. Sugiyarta menanggapi hal itu dengan berkata pelaksanaan dan pengawasan harus bertahap.

“Belum kita tungguin, nanti kalau sudah kita tungguin sudah enggak (melanggar). Yang di sini (pintu masuk dari Jalan Pramuka dan Jalan Gelatik) sudah normal nih, nanti tak pindahin ke sana (Jalan M. Yamin) jadi step by step,” katanya.

Adapun pemasangan portal yang wacananya sudah diperam sejak 2016, dikatakan Sugiyarta, tetap akan berupaya dipasang dalam waktu ke depan. Sementara arah penetapan jalur masuk-keluar ini dirasa cukup.

Ia juga menambahkan satpam yang mengawasi jalur masuk-keluar telah memiliki sertifikat agar dapat tanggap jika ada kasus yang mengancam keamanan.

Meskipun begitu, Sugiyarta menyadari masih ada ketidakpraktisan dalam sistem ini. Ia mengandaikan jika saja kartu mahasiswa sudah berisikan barcode dari salah satu bank, tentu akan lebih efektif sehingga tidak dua kali kerja.

“Kalah memang kita itu sebetulnya dengan SD Muhammadiyah,” ucapnya merujuk SD Muhammadiyah yang telah memanfaatkan teknologi barcode. (syl/adn/wal)



Kolom Komentar

Share this article