Berita Kampus

Pemanasan, Meme Tolak Bayar UKT Bertebaran

Panasnya polemik UKT 2013, kian jadi. Terbukti dengan beredarnya meme "Tolak UKT Semester 9" di media sosial dengan hastag #UKTWajibTurun, #TolakUKTFull (Sumber foto: instagram.com/#TolakUKTFull)

SKETSA -– Panasnya polemik UKT 2013, kian jadi. Terbukti dengan beredarnya meme "Tolak UKT Semester 9" di media sosial dengan hastag #UKTWajibTurun, #TolakUKTFull, #G13UKTUnmul. Salah satunya, pada meme Raja Dangdut, Rhoma Irama dan lawan mainnya bernama Ani.

Rhoma: Bagaimana skripsi awak Ani?
Ani: Cukup Rhoma cukup!!
Rhoma: Tapi awak bayar UKT full Ani!
Ani: Tidak Roma tidak! #TIDAKMAU

Ini wujud soft aksi, pasca konsolidasi BEM KM dan BEM fakultas, Kemarin (13/7). Ini merupakan konsolidasi pertama, sejak dibukanya diskusi online (8/7) lalu. Semakin terang arah langkah gerakan BEM.

Sambil menanti audiensi lanjutan dengan jajaran rektorat, Advokasi BEM KM Unmul punya amunisi lain untuk membakar semangat mahasiswa. Namun, saat dikonfirmasi ke Menteri Adkesma BEM KM, Dahlia tak merespons.

Kepada Sketsa, Yaris Eko Nurcahyono, anggota Kementerian Penalaran dan Keilmuan BEM KM Unmul, meyakinkan keseriusan Advokasi BEM KM dalam memperjuangkan masalah ini. Pihaknya, tak ingin dinilai adem ayem.

Timnya akan berusaha secara maksimal agar polemik UKT dapat terselesaikan. Kemudian, dampaknya tentu dinikmati oleh angkatan selanjutnya.

Menurutnya, jika kemungkinan terburuk hasil audiensi tidak sesuai harapan, Advokasi BEM KM tak akan berhenti di tempat. Tentunya, ada tahapan lagi untuk mencapai mufakat.

“"Jangan sampai bayar full lah, intinya kita ingin UKT harus turun dan tidak bayar full,”" tegasnya.

Pun, mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan 2013 itu tak mengelak jika nanti berujung demo. Namun, demo pilihan terakhir yang akan diambil, jika hingga detik terakhir tak kunjung dapat kesepakatan.

Seperti diketahui Unmul dengan ribuan mahasiswanya, tapi berapa banyak yang turun dan terlibat dalam polemik ini. Menurut Yaris, rasa sadar yang kurang, karena menganggap ini persoalan biasa.

"Kami akan tetap memperjuangkan bahkan hingga detik-detik pembayaran UKT semester genap nanti,"” paparnya.

Dalam notulensi konsolidasi yang disebar tadi, bukan hanya persoalan UKT. Namun, adapula permasalahan lain, seperti kurangnya tenaga dosen pembimbing dan penguji. Sebab, hal tersebut memengaruhi lamanya waktu kelulusan mahasiswa.

Sayangnya lagi, dalam agenda konsolidasi, tercatat tujuh BEM fakultas absen. Konsolidasi dihadiri BEM FKM, BEM FKIP, BEM Faperta, BEM FPIK dan BEM FKTI. Meski begitu, BEM KM percaya BEM fakultas yang tidak hadir turut berkontribusi dalam menangani polemik UKT 2013 itu. Beberapa BEM fakultas, memang tengah sibuk mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan UKT. (els/jdj)



Kolom Komentar

Share this article