Berita Kampus

Oknum dan Pemberi Izin Tidak Jelas, Apa Langkah Birokrat Fakultas?

Ilustrasi (Sumber: wallpaperswide.com)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Berdasar ketidaktahuan dari pihak dekanat FISIP tentang komunitas mana yang sengaja main airsoft gun di area kampus mereka, Sketsa pun tertarik melakukan penelusuran lebih lanjut.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, akhirnya diketahui bahwa beberapa komunitas tersebut memang ‘diberi izin’ oleh salau satu pegawai di kampus FISIP. Benarkah?

Pegawai berinisial AM kemudian disebut oleh salah satu komunitas airsoft gun sebagai pihak dari dekanat FISIP yang mengusus, dan kemudian memberi izin ke beberapa komunitas.

Karenanya, upaya konfirmasi ke pihak AM pun coba dilakukan untuk mengetahui perihal benar memang memberi izin atau justru tidak ada. Namun konfirmasi yang dilakukan Sketsa ke AM sejak Sabtu lalu, 17 Februari, sampai berita ini ditulis pun belum kunjung mendapat respons balasan.

Sketsa kembali melakukan tinjauan ulang ke pihak dekanat FISIP, dan lagi-lagi, pegawai berinisial AM pun tak ada sama sekali terdaftar sebagai salah satu pegawai di dekanat FISIP. Kejelasan status AM pun belum bisa diungkap.

Semua Kembali ke Pihak Dekanat FISIP

Kembali ditemui di ruangannya, Kepala Bagian Umum FISIP Halimin tidak membenarkan bahwa AM merupakan pegawai di kampus FISIP. Bahkan ia mengaku, tak ada satu pun stafnya di FISIP yang namanya identik dengan inisial si AM.

“Kecuali kalau dia pakai (inisial AM itu sebagai) nama samaran,” sebutnya.

Halimin kembali bertutur, proses lebih lanjut jika bertemu dengan komunitas tersebut memang belum dirumuskan. Namun jika kelak ada momen untuk bertemu, ia akan mempertanyakan secara tegas perihal izin yang dipakai untuk main airsoft gun di kampus FISIP.

“Ini siapa? Komunitas mana? Seandainya ada izinnya, tolong perlihatkan izinnya ke saya!” tantangnya.

Halimin sangat yakin komunitas yang bersangkutan tidak memiliki izin sama sekali. Pasalnya dulu sejak kursi dekan FISIP masih diduduki Adam Idris (dekan FISIP sebelum Muhammad Noor), memang saat itu ada komunitas tertentu yang mengajukan surat ke dekan FISIP.

Tujuan surat tersebut jelas: meminta izin agar bisa menggunakan area kampus FISIP sebagai arena bermain airsoft gun. Namun permohonan hanya sebatas permohonan karena Dekan FISIP Adam Idris saat itu menolak ajuan tersebut dan tetap tidak memberi izin.

“Suratnya pernah (masuk). Antara tahun 2012 atau 2013, tapi surat itu ditolak. Sudah dibalas untuk ditolak. Setelah itu tak ada lagi,” tutupnya. (arr/sut/dan/adl)



Kolom Komentar

Share this article