Berita Kampus

Menuju Desa Definitif, OJT PIN 2021 Terlibat dalam Berbagai Kegiatan Warga

Pelaksanaan On Job Training (OJT) 2021 Pemerintahan Integratif (PIN) Unmul

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Istimewa

SKETSA – Pelaksanaan On Job Training (OJT) 2021 Pemerintahan Integratif (PIN) Unmul, kali ini dilaksanakan di Kecamatan Sangkulirang. Kegiatan OJT identik dengan kegiatan yang sifatnya wajib dan sunah (mayor dan minor). Mayor, atau berkaitan dengan praktek pemerintahan, sedangkan minor atau berkaitan dengan kegiatan-kegiatan di luar teori dan praktik pemerintahan. Seperti misalnya kegiatan keagamaan, seni budaya, sampai olahraga.

Pada kesempatan kali ini peserta OJT yang berada di Desa Krayan Bilas ditugaskan untuk membantu persyaratan Krayan Bilas sebagai desa persiapan desa seutuhnya. Ada beberapa indikator bagi desa persiapan tersebut menjadi desa. Nantinya para mahasiswa peserta OJT akan membantu proses untuk melengkapi persyaratan seperti administrasi maupun teknisnya.

Dalam proses tersebut pula diketahui dari catatan sipil, terdapat program yang bersinggungan dengan tugas pokok dan fungsi catatan sipil. Ini berkaitan dengan sensus penduduk. Para peserta ditugaskan untuk mendata beberapa data yang berkaitan dengan hal tersebut seperti data kematian, data kelahiran, KTP, dan KK.

Budiman selaku kepala prodi S-1 PIN mengatakan sebenarnya pemilihan tempat lokasi OJT kali ini dikarenakan oleh beberapa sebab, salah satunya ialah permintaan dari pihak pemerintah Kabupaten.

“Sebenarnya pemilihan tempat lokasi itu ada permintaan dari pihak pemerintah Kabupaten. Jadi ada target-target tertentu. Kebetulan di Sangkulirang itu ada Desa yang harus dipercepat pembangunannya untuk menjadi desa definitif. Dan ini memang jadi salah satu pertimbangan," ucapnya pada awak Sketsa via WhatsApp Jumat (11/10).

Rifat Ikhza Mahendra salah satu peserta sekaligus ketua kelompok di Desa Mandu Pantai Sejahtera, mengungkapkan tentang sistem pembagian kelompok dan juga alasan pemilihan desa ini kembali sebagai lokasi pelaksanaan OJT 2021.

“Masing-masing kelompok OJT beranggotakan 7 orang, dipilih melalui musyawarah ‘jajar angkatan’ oleh mahasiswa. Pada 2019 angkatan 2016 (angkatan 12), ada permintaan memang dari Kecamatan Sangkulirang. Sedangkan untuk tahun ini ada 6 desa. Kebetulan Desa Mandu Pantai Sejahtera ini masuk dalam daftar permintaan. Kebetulan di tahun ini kami (angkatan 2018), itu di Kutim lagi. Kebetulan dari beberapa desa ini Mandu Pantai Sejahtera minta lagi gitu. Agar ada anak yang OJT di tempat mereka,” jelasnya pada Rabu (9/10) melalui telepon.

Diketahui, kendala yang dialaminya tak jauh-jauh dari akses internet. Hal ini membuat komunikasi antar anggota terhambat. Namun, kendala itu dapat diatasi dengan bekerja sama.

Diungkapkan pula oleh Hairunnisa salah satu dosen pembimbing lapangan OJT PIN, bahwa progress dari peserta OJT sangat baik. Peserta terlihat dapat berkerja sama maupun berkomunikasi dengan baik kepada para warga sekitar. Aktivitas yang dilakukan pun sangat membantu persiapan warga menjadi desa definitif.

“Selama 2 minggu itu, mahasiswa OJT progressnya sangat bagus, walaupun tidak banyak karena baru berjalan. Tetapi mereka sudah sangat berbaur dengan masyarakat. Kemudian, yang sudah mereka lakukan itu banyak terutama di tiga desa itu. Selain itu, merek juga ikut terlibat banyak dalam bidang kesehatan, sosial, dan budaya juga keagaaman," tuturnya Minggu (13/10) via WhatsApp pada awak Sketsa.

Ia juga menjelaskan bahwa di Desa Perupuk saat ini sedang diadakan pemilihan Badan Perwakilan Desa (BPD), mahasiswa OJT menjadi panitia dalam agenda itu. Bahkan mereka mendata penduduk juga. Ia juga mengungkapkan bahwa di desa tersebut masih kurang memadainya sumber daya manusia, seperti rendahnya minat mengenyam pendidikan di bangku sekolah. Maka dengan kesempatan inilah mahasiswa OJT berperan penting dalam mengubah paradigma tersebut dengan memberikan edukasi serta provokator dalam bidang pendidikan. (lyn, nkh, nop/rst)



Kolom Komentar

Share this article