Berita Kampus

Menilik Pengalaman Mereka yang Lolos Program MSIB Gelombang Enam

Program MSIB berikan kesempatan mahasiswa belajar di luar kampus

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Dokumen Pribadi

SKETSA - Tahun ini, sebanyak 207 mahasiswa mengikuti program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) batch 6. Acara pembekalan serta pelepasan peserta MSIB ini telah diselenggarakan pada hari Rabu (21/2) yang lalu.

Jumlah partisipan menunjukkan kenaikan yang signifikan dibanding tahun sebelumnya. Dilansir melalui unmul.ac.id, PIC MSIB Unmul, Masayu Widiastuti, menjelaskan bahwa program magang MSIB telah menyerap sebanyak 86 mahasiswa dan 121 mahasiswa tercatat mengikuti program studi independen. 

MSIB kloter 6 berjalan mulai dari bulan Februari hingga Juni mendatang. Kepada Awak Sketsa, dua peserta MSIB berbagi pengalaman serta kendala mereka selama mengikuti program ini. 

Mereka adalah Fitri Raisyah Sari, mahasiswa semester 6 dari prodi Administrasi Bisnis FISIP, yang mengikuti program magang. Ada pula Aura Nur Kholifah, mahasiswa prodi Biologi FMIPA sebagai peserta studi independen.

Fitri Raisyah Sari atau kerap disapa Raisya, menceritakan bahwa keikutsertaannya pada MSIB ini adalah program wajib dari prodinya untuk magang ketika mencapai semester 5. Di MSIB sendiri, Raisya telah mengikuti program magang tersebut selama dua semester di dua perusahaan yang berbeda. Sebelumnya, Ia diterima di PT Pegadaian cabang Temanggung. Semester 6 ini, Raisya melanjutkan kegiatan di bagian Marketing Nutrifood Samarinda yang sudah dijalankannya selama 3-4 minggu.

Raisya menyebutkan bahwa tidak ada perbedaan job desk yang signifikan dari dua perusahaan yang ia tempati.

“Jadi aku di Pegadaian itu divisi marketing and saleskerjaannya itu keluar, terus kita literasi. Isitilahnya kita memperkenalkan pengadaian. Nah, kalau untuk di Nutrifood hampir sama, mengenalkan produk Nutrifood,” terang Raisya ketika diwawancarai oleh Sketsa pada Jumat (1/3) lalu melalui platform WhatsApp.

Ketika masa pendaftaraan, Raisya mengaku tidak mengalami kendala selama pengurusan berkas. Hal ini karena pihak prodi yang mendorong para mahasiswanya untuk mengikuti program ini. Selain menyiapkan berkas seperti Curriculum Vitae (CV), ia perlu memilih mitra.

“Kalau mau milih mitra, jangan asal pilih, kalau bisa dikotak-kotakin. Misalnya ada sepuluh perusahaan besar, lima perusahaan yang diingkan, terus lima perusahaan lainnya yang masih berkembang.”

Adapun kesan yang didapatkannya setelah mengikuti program magang ini adalah pengalaman dan juga bertemu orang-orang baru. Selain itu, melalui agenda MSIB ini ia dapat meningkatan banyak kemampuan, salah satunya public speaking

Beralih ke program studi independen, Aura bercerita bahwa seminar pengenalan MSIB di prodinya menjadi awal dari keikutsertaannya dalam kegiatan ini. 

“Nah, program yang saya ikuti sendiri di PT Amati, itu sebenarnya saya mengetahuinya H-3 sebelum penutupan pendaftaran. Jadi ketika saya tahu, oh… bahwa kita bisa daftar studi independen juga. Kemudiain ada teman yang merekomendasikan untuk masuk ke program ini,” terang Aura saat diwawancarai via telepon pada (3/3) lalu.

Aura selanjutnya menjelaskan alasannya memilih studi indpenden dibanding program Merdeka Belajar lainnya. Ia berkata program tersebut dapat membuka wawasan lebih luas mengenai subjek yang tidak dipelajari di kampus.

Dibandingkan PMM yang lebih belajar di kampus, menurutnya studi indpenden memberikan kesempatan untuk terlibat problem solving secara langsung di lapangan. Studi independen yang bisa dilakukan secara daring turut menjadi kelebihan bagi Aura, karena ia dapat mengulang kembali materi sebelumnya melalui rekaman.

Tidak ada kendala yang dialami Aura selama proses pendaftaran. Berkas yang diperlukan pun tidak banyak. Pihak administrasi prodinya juga dianggap cepat dalam membantunya menyelesaikan pendaftaran MSIB ini. Terlebih lagi, Aura mendapatkan golden ticket yang membuatnya bisa lolos tanpa mengikuti seleksi.

Aura lalu menambahkan bahwa Kepala Jurusannya sangat mendukung program ini, sehingga nantinya program ini akan dikonversi ke KKN dan PKL. Hal ini sebagai bentuk dukungan dari pihak prodi dalam mendorong kegiatan para mahasiswanya.

“Bahkan waktu itu, waktu kita ada talkshow, Dia (Kepala Jurusan prodi Biologi) bilang gini, saya tidak keberatan kalau kalian semua pergi dari kampus ini dan tidak belajar di sini bahkan saya lebih senang kalau kalian bisa eksplor di luar dan enggak hanya di kampus, begitu,” tambahnya.

Saat ini Aura pun tengah menjalani program studi independen tersebut. Ia juga mengatakan bahwa sudah mendapatkan arahan mengenai SOP dan pembagian kelompok.

“Pelajari bener-bener studi independen yang mau kamu ikutin. Jangan sampai ketika kamu masuk studi independen itu merasa enggak cocok dan akhirnya tidak aktif. Untuk persiapan sendiri, jangan sampai ada yang berbeda format yang diharapkan oleh Kampus Merdeka. Semangat dan jangan dengarin hal negatif soal studi independen, karena program ini memiliki value dan manfaatnya sendiri,” tutupnya. (zrt/ali/jpg)



Kolom Komentar

Share this article