Berita Kampus

Mengawal Evaluasi Kinerja Rektor

BEM KM Unmul menggelar konsolidasi usai gelar agenda KOPI (Kajian, Obrolan, Pergerakan, Advokasi, dan Isu) Mulawarman.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber foto: Istimewa

SKETSA - Menindaklanjuti langkah advokasi yang dilakukan sebelumnya, (https://sketsaunmul.co/berita-kampus/langkah-advokasi-menagih-janji/baca) BEM KM Unmul menggelar KOPI (Kajian, Obrolan, Pergerakan, Advokasi, dan Isu) Mulawarman. Di bawah kementerian kebijakan kampus, evaluasi kinerja rektor menjadi topik utama dalam agenda tersebut. Beberapa di antaranya menyoal tentang kinerja Masjaya, Rektor Unmul yang dinilai belum dirasakan. Mulai dari transparansi anggaran, pemeliharaan Gedung Student Center (SC) hingga menanti kejelasan dari penyelesaian kasus plagiarisme di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Mush'ab Al-Ma'ruf, Menteri Kebijakan Kampus mengatakan perlu menciptakan momentum untuk dapat bergerak mengadvokasi. "Kalau kita misalnya buat eskalasi untuk follow up Rp36 miliar saja, rasanya kurang pas. Karena kondisinya Gedung Student Center (SC) bermasalah. Kemudian ada fakultas juga anggarannya masih bermasalah, kita coba sama-sama naikkan terkait evaluasi rektor ini. Jadi kita coba rangkum jadi satu," paparnya.

Salah satu permasalahan yang diangkat adalah plagiarisme yang sempat heboh tahun lalu di FISIP, dan diakui Ma'ruf belum mendengar perkembangan informasi dari pihak rektorat. Sementara Masjaya berjanji akan menyelesaikannya dalam satu bulan, bahkan menantang untuk menagih sebulan kemudian, tepatnya April ini.

Usai berdiskusi, pembahasan ini dilanjutkan dalam konsolidasi pada Rabu (10/4) lalu. Bahkan rencananya Senin (15/4) nanti akan digelar aksi. "Kalau kita hanya menyurati audiensi, toh aksi pun pasti akan audiensi. Mending aksi aja, kita bawa massa yang banyak, ekskalasi yang banyak," katanya.

Persoalan Masjaya dengan Rp35 miliar satu bulan lalu tentunya masih teringat jelas. Di mana terjadi saling lempar antara Masjaya dengan Zamruddin Hasid, rektor sebelumnya. Keduanya tak ada yang bisa memberikan jawaban konkret. Namun Masjaya mengatakan karena ini terungkap di masa kepemimpinannya, maka menjadi tanggung jawabnya untuk menyelesaikan. (wuu/mrf/adl/els)



Kolom Komentar

Share this article