Memasuki Semester Ganjil, Unmul Tetap Laksanakan Perkuliahan Secara Daring
Sistem perkuliahan Unmul semester ganjil.
- 23 Jul 2021
- Komentar
- 1160 Kali
Sumber Gambar : Istimewa
SKETSA - Unmul tengah memasuki semester ganjil, namun tampaknya nihil tanda-tanda aktivitas perkuliahan akan dijalankan secara normal atau luring. Seperti yang tertera dalam Surat Edaran (SE) Rektor Nomor 2396 tahun 2021 serta rekomendasi dari Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Unmul. Tetapi tak menutup kemungkinan untuk diadakannya kegiatan akademik secara luring dengan berbagai adaptasi dan tentunya mengikuti protokol kesehatan (prokes).
Praktikum maupun penggunaan laboratorium yang seyogianya tidak bisa diganti dengan daring, dapat dilaksanakan secara luring dan hanya dibatasi berkisar 10 hingga 15 peserta.
“Sebenarnya praktikum bergilir dan prokes ketat sudah dilaksanakan sejak semester Genap 2020/2021 kemarin, didahului dengan tes Swab. Itupun harus seizin orang tuanya. Tetapi fakultas yang bisa mempertimbangkan kesiapannya karena berisiko juga (untuk peneliti dan pendamping),” Jelas Mustofa Agung selaku WR I ketika diwawancarai awak Sketsa (12/7) lalu.
Kegiatan yang dilakukan di dalam maupun di luar Unmul, prinsipnya dijalankan secara daring penuh hingga Desember 2021. Hal ini berdasarkan rekomendasi oleh Satgas yang kemudian diilhami dalam SE Rektor. Sebagaimana yang dituturkan Mustofa, bahwa perkuliahan khususnya pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) kecil kemungkinan untuk dilakukan secara luring. Hal ini disebabkan peserta yang banyak dan kesulitan apabila dilakukan bergilir.
“Adapun yang sifatnya terbatas pesertanya bisa diatur bergiliran dan dengan prokes ketat. Dalam hal ini fakultas atau unit kerja yang akan mengatur pada level mikro,” terangnya.
Hingga berita ini terbit, aktivitas perkuliahan lainnya seperti pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) 47 Unmul masih berjalan. KKN 47 yang dilaksanakan dengan campuran daring dan luring pada awalnya, direncanakan beralih menjadi daring, sebagaimana KKN 46 lalu. Berkaca dari peningkatan kasus Covid-19 dan situasi pandemi yang menuntut pengurangan mobilitas. Belum lagi rentannya terpapar Covid-19 varian baru akhir-akhir ini.
Keselamatan menjadi fokus utama Unmul dalam menelurkan kebijakannya. Sehingga apabila memang ada penurunan kasus Covid-19, tampaknya butuh pertimbangan yang sangat matang untuk menormalkan kegiatan perkuliahan.
“Kalau korban berjatuhan, tidak ada artinya kualitas (pendidikan) setinggi apapun. Pada prinsipnya dasar kebijakan adalah “keselamatan”, karena proses belajar mengajar full daring juga sangat membebani dosen. Waktu dan beban kerja bisa lebih dua kali lipat yang konvensional. Unmul pasti mengambil kebijakan terbaik bagi kesehatan dan mutu pendidikan” tutupnya. (kus/rst)