Berita Kampus

Mahasiswa Teknik Pertambangan Unmul Sabet Juara 1 Kompetisi Study Case Partam Unsri

Teknik Pertambangan Unmul raih podium pertama pada kompetisi Study Case Partam Unsri.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Foto: Dokumen Pribadi

SKETSA – Sabtu (12/11) lalu, Unmul sukses meraih prestasi dalam skala nasional, pada agenda Parade Tambang (Partam) yang diselenggarakan oleh Universitas Sriwijaya (Unsri). Wajah Unmul dalam kompetisi tersebut diwakili oleh Irvan Erika Pangestu, Reza Ferdyan, dan Pranajiwa. Ketiganya berasal dari Prodi Teknik Pertambangan 2019.

Pada rangkaian lomba tersebut, tim Lakantine dari Unmul menyabet gelar juara satu untuk Study Case Competition, berhadapan dengan delegasi Universitas Sriwijaya serta UPN Veteran Yogyakarta di babak grand final.

Awak Sketsa kemudian menghubungi Reza Ferdyan, Senin (14/11) lalu. Meski, ia dan rekan satu timnya pernah memperoleh mata kuliah serupa di bangku perkuliahan, dirinya tak menampik waktu pengerjaan yang tak lebih dari lima hari merupakan sebuah tantangan.

“Kegiatan lombanya itu kan, sudah pernah kita pelajari juga di mata kuliah-mata kuliah, hanya saja studi kasus yang diberikan itu lebih advance,” kisahnya saat dihubungi melalui sambungan Whatsapp.

Sedari awal, Reza dan rekannya tak menetapkan target tertentu. Hal ini diakuinya akibat melihat pesaing dalam kompetisi tersebut beberapa berasal dari kampus ternama di Pulau Jawa.

“Nah, di situ kita nothing to lose aja jadi kerjakan sebisa kita, sebaik mungkin. Eh ternyata, di tanggal 4 November pagi di jam sembilan itu dapat pengumuman dari panitia kalau Unmul masuk tiga besar."

Reza mengungkap bahwa Prodi tempatnya bernaung turut andil dalam memberi dukungan selama persiapan perlombaan, baik secara materi hingga bimbingan dari para dosen. 

Ketika ditanya menyoal hambatan, Reza membeberkan bahwa tak ada kendala berarti yang mereka alami. Hanya saja, akomodasi keberangkatan harus mereka tanggung terlebih dahulu akibat terbatasnya waktu mengurus administrasi. 

Meski demikian, kendala tersebut masih bisa diatasi. Sebutnya, Wakil Rektor bidang kemahasiswaan turut janjikan sejumlah dana untuk penggantian biaya selama perlombaan berlangsung.

Usai sukses mengamankan podium pertama, Reza mengaku dirinya belum memiliki rencana mengikuti perlombaan serupa dalam waktu dekat. Hal ini mengingat posisinya telah menginjak semester akhir, sehingga penelitian tugas akhir bakal menjadi prioritas.

“Kalau untuk ikut lomba-lomba lagi, kemungkinan belum ada kepikiran sih. Kalau situasi dan kondisinya memungkinkan, kemungkinan di tahun depan kita akan ikut lomba,” pungkasnya.

Awak Sketsa turut berkesempatan mewawancarai Revia Oktaviani, Kepala Prodi Teknik Pertambangan. Dirinya menuturkan bahwa seluruh dosen di Prodi Teknik Pertambangan senantiasa mendukung dan membimbing mahasiswa yang berpartisipasi dalam perlombaan. Bimbingan yang diberikan menyesuaikan dengan kompetensi dari masing-masing dosen. Salah satu metode latihan yang diterapkan berupa simulasi presentasi di depan mentor.

“Contohnya kemarin saat mereka lomba. Dengan kemampuan mereka menampilkan animasi saat presentasi, menjadi nilai tambah bagi dewan juri, karena kebetulan kelompok lain tidak melakukannya. Materi yang mereka presentasikan ternyata belum pernah dipelajari oleh peserta dari universitas lain. Sementara di Unmul, (materi itu) sudah diajarkan kepada mereka,” terang Revia melalui pesan teks Whatsapp pada Selasa (15/11).

Di perbincangan dengan Awak Sketsa kali itu, Revia mengucapkan selamat atas keberhasilan Tim Lakantine mengharumkan nama kampus dan jurusan mereka. Di akhir, Revia berpesan agar mahasiswanya tak takut untuk berproses.

“Jangan berpuas sampai di sini! Teruslah bangkit dan maju sampai kalian mendapatkan apa yang kalian sebut sebagai kesuksesan. Jangan takut jatuh, jangan takut kecewa, karena itu bagian dari proses,” tutupnya mantap. (nkh/dre/nop)



Kolom Komentar

Share this article