Berita Kampus

Konsekuensi Penundaan Pemira Bagi Paslon

(sumber ilustrasi: blog.geevv.com)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Ditundanya pelaksanaan Pemira yang semestinya terlaksana pada Selasa (18/12) lalu, berpengaruh pada persiapan Pemira yang telah dilakukan sejak jauh-jauh hari. Sama halnya dengan yang telah dipersiapkan kedua pasangan calon yang berlaga.

Pihak Febri-Furqon melalui Ahmad Imam Syamsuddin selaku tim sukses menyayangkan adanya penundaan pelaksanaan pemungutan suara. Penundaan ini juga membuat kerugian, sebab sebelumnya telah mempersiapkan dari segala aspek.

"Kami sudah ikhtiar selama dua minggu kampanye. Banyak hal-hal lain yang sebenarnya bisa dikerjakan tapi malah jadinya harus menunggu lagi," ujar Imam.

Ia juga menambahkan bahwa saat ini pihaknya tengah menanti keputusan final nasib pelaksanaan Pemira. Harapannya hasil terbaik akan diputuskan dan dapat diterima semua pihak.

"Selama keputusan tersebut berada di jalur yang semestinya, kami terima. Kami siap menang siap kalah," imbuhnya.

Sementara bagi tim Akbar-Rifai, dikatakan Rifki selaku juru bicara timses, penundaan ini merupakan bentuk tindak lanjut permintaan paslon nomor urut dua yang menilai tidak efektifnya pemilihan dilakukan di masa libur seperti saat ini. Pihaknya mengeklaim beberapa fakultas yang dinilai sebagai sumber suara saat ini tengah ditinggal pulang kampung mahasiswanya.

"Apalagi lumbung suara kami di FISIP, FT, FEB, dan Perikanan yang banyak pulang ke daerah masing-masing," tulisnya di pesan WhatsApp.

"Kami memiliki saran untuk diundur sampai bulan Februari 2019 di minggu kedua, saat aktif perkuliahan." (sut/adl/wil)



Kolom Komentar

Share this article