Kejar Ilmu dan Pengalaman ke Taiwan, Mahasiswa: Kami Aman!
Kejar ilmu di tengah pandemi
Sumber Gambar: Instagram Annisa Febriana Sulaiman (@halo.pumpkin)
SKETSA - Memiliki kesempatan untuk belajar dalam lingkup yang lebih besar menjadi keinginan setiap orang. Baik untuk meningkatkan kemampuan diri, maupun mencari pengalaman selama proses pembelajaran.
Meski saat ini semua kegiatan belajar mengajar harus disiasati selama pandemi virus corona (Covid-19), rupanya tak menghalangi ketiga mahasiswa Unmul ini untuk mengejar pengalaman serta ilmu yang berharga. Ialah Annisa Febriana Sulaiman, Pasaribu, Rina Marentha dan Aulia Safira Putri.
Ketiganya merupakan mahasiswa Kelas Bahasa Inggris (KBI) Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) angkatan 2017 yang kini tengah menempuh Student Exchange di luar negeri. Kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama Unmul dengan Providence University di Taichung, Taiwan.
Tepat pada Selasa, (18/2) lalu, mereka resmi dilepaskan untuk menimba ilmu selama satu semester. Tentunya hal ini terlihat riskan, apalagi bicara tentang penyebaran virus yang begitu cepat sehingga berpergian ke luar negeri khususnya Cina daratan tidak dianjurkan.
Sketsa kemudian menghubungi mereka via WhatsApp pada Kamis (19/3) lalu. Dikatakan Rina, pihak fakultas sendiri selalu mengingatkan serta mengimbau mereka untuk tetap menaati protokol kesehatan, sebelum keberangkatan hingga tiba Taiwan.
"Kami diingatkan untuk menjaga kesehatan selama kami menempuh pendidikan di sini, agar tidak menghambat proses selama kami belajar di sini," sebutnya.
Terkait rentang waktu program berlangsung, Aulia menuturkan bahwa program ini direncanakan dimulai pada 2 Maret 2020 dan selesai pada 30 Juni 2020. "Tapi kami berangkat tanggal 25 Februari dan sampai di Taiwan tanggal 26 Februari," ucap gadis berkacamata ini.
Menurut informasi yang tertera di laman unmul.ac.id, program exchange ini akan berlangsung sejak keberangkatan pada 25 Februari hingga selesai 21 Juli 2020 mendatang. Mengenai keamanan dan kenyamanan selama proses exchange berlangsung, mereka merasa cukup aman, sebab Taiwan telah cukup baik dalam menangani serta melakukan pencegahan virus.
Kemudian untuk pihak Providence University, dikatakan Rina bahwa protokol kesehatan telah diberlakukan. Seperti mengecek suhu tubuh seluruh mahasiswa sebanyak dua kali dan memberikan tanda berupa stiker yang dapat ditempel dan digunakan di sekitar kampus sebagai bukti telah melakukan pengecekan suhu tubuh.
Tak luput juga penyediaan hand sanitizer di beberapa gedung kampus terutama kantin dan imbauan wajib menggunakan masker. Ditambahkan oleh Annisa, tak hanya pada lingkungan kampus, edukasi mengenai pencegahan Covid-19 juga tersebar di setiap tempat dan dilakukan secara konsisten.
"It’s everywhere, ada di spanduk kecil di depan dorm, di setiap jalan masuk mau ke gedung kampus, ada di pos satpam gerbang kampus, ada di halte bus, di mana-mana," ungkapnya.
"Taiwan kan memang sangat preventif dari awal virus. Jadi dari awal pencegahan Covid-19, kami merasa cukup aman dan tenang tinggal di sini, karena orang-orang jadi kooperatif buat mencegah menyebaran," lanjut Anna, sapaan akrabnya.
Mengenai keputusan mereka untuk tetap melanjutkan exchange program ke Taiwan, Rina menyebut bahwa mereka telah melewati banyak proses sejak November 2019. Yakni sebelum virus corona menyebar dan menjadi pandemi global.
Baginya, kegiatan ini juga merupakan peluang yang sangat besar untuk menambah internasional exposure serta menjadi program pertukaran pelajar pertama bagi FEB.
"Dengan adanya kesempatan ini, kami berharap dapat menjadi contoh bagi adik-adik tingkat di FEB yang ingin mengikuti program internasional," tutupnya. (len/vny/wil)