Berita Kampus

Kabar KKN 44, Esti: Tahun Ini Ada Perubahan

Ketua Tim Pengembangan Program KKN Esti Handayani Hardi saat ditemui Sketsa di ruangannya. (Foto: Dok. Sketsa)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Unmul sebagai sebuah perguruan tinggi jelas menganut asas Tri Dharma, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Kuliah Kerja Nyata (KKN) menjadi salah satu wujud pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan keilmuannya. 

Tahun ini Unmul akan melepas mahasiswa KKN ke-44 kalinya. Seperti tahun sebelumnya, KKN tetap dikelola oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Unmul. Antusias, mahasiswa yang akan mengikuti KKN tahun ini bahkan sudah membentuk kelompok dan menentukan daerah.

Beberapa hari lalu, tepatnya Senin (19/2), LP2M mengeluarkan surat edaran kepada seluruh dekan fakultas mengenai informasi KKN. Tertulis bahwa mahasiswa yang akan mengikuti KKN telah memenuhi persyaratan akademik masing-masing fakultas, yakni telah mengambil 110 SKS serta minimal meraih IPK 2.00. Proses pendaftaran KKN tetap dilakukan secara online. KKN akan berlangsung selama kurang lebih 60 hari kerja terhitung sejak 1 Juli hingga 31 Agustus mendatang. Jenis KKN yang dikelola tahun ini ada 4, yakni KKN Reguler, KKN Kompetensi, KKN Tematik, dan KKN Profesi.

Ditemui Sketsa, Ketua Tim Pengembangan Program KKN Esti Handayani Hardi menyebutkan KKN akan ada perubahan dari tahun sebelumnya. Jika 2017 lalu mahasiswa dapat mencari kelompok dan menentukan desa sendiri, maka tidak untuk tahun ini. Anggota kelompok seluruh jenis KKN akan diacak.

"Ada banyak pertanyaan ‘bagaimana jika kami bikin kelompok sendiri, Bu?’ Kami tidak memfasilitasi yang itu," tegasnya.

Esti yang juga merupakan Pimpinan Redaksi Mulawarman University Press (MUP) menerangkan bahwa langkah tegas ini hasil berkaca dari tahun sebelumnya, yakni KKN Tematik Desa Sejahtera Mandiri (DSM) yang dirasa membuahkan hasil. KKN Tematik DSM adalah bentuk KKN yang bekerja sama dengan Kementerian Sosial RI sebagai bentuk dorongan melalui program pengabdian mahasiswa untuk menciptakan masyarakat yang mandiri dan sejahtera.

"Desa-desa itu inginnya seperti itu, mahasiswa membantu mempercepat perekonomian desa, membantu evaluasi pembangunan," ujar wanita berkacamata itu.

Tahun ini LP2M berupaya untuk lebih memusatkan pada sumber daya mahasiswa yang dibutuhkan desa, sehingga KKN akan fokus pada program desa. Saat ini para tim pengembangan program KKN sedang dalam proses mengkaji potensi di masing-masing kabupaten agar dapat merencanakan program yang akan dibawa oleh mahasiswa KKN.

Dikatakan Esti, dalam borang pendaftaran akan tertera tabel yang mendeskripsikan desa, potensi yang dimiliki, dan luas wilayah, serta program studi (prodi) yang sesuai dengan potensi desa tersebut. Sehingga mahasiswa hanya bisa memilih desa sesuai dengan prodi yang tercantum. Tak hanya itu, dalam tabel prodi nantinya akan diberi batas kuota, jika kuota telah terpenuhi, praktis mahasiswa tak dapat memilih desa itu lagi.

Di samping itu, hal yang baru selain sistem pendaftaran ialah laporan dan catatan harian kegiatan KKN akan berbasis online pula.

"Kalau jauh dari internet catat saja, nanti kalau sudah bisa buka internet langsung input semua," tuturnya.

Esti menyebutkan pada 1 Maret mendatang pihaknya akan memberikan informasi resmi sekaligus pembukaan pendaftaran KKN Tematik yang terdiri dari KKN Kebangsaan, KKN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan KKN DSM. Sedangkan KKN reguler baru akan dibuka pada April mendatang. (snh/fqh/dor/adl/els)



Kolom Komentar

Share this article