Berita Kampus

Jadi Program Studi Terbaru, Magister Akuntansi Siap Beroperasi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unmul resmi memperoleh izin untuk menyelenggarakan Program Studi S-2 Akuntansi.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar : Website FEB Unmul

SKETSA – Setelah melalui proses dan penantian panjang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unmul resmi memperoleh izin untuk menyelenggarakan Program Studi S-2 Akuntansi. Pendaftaran mahasiswa sendiri telah dibuka sejak 21 Juni hingga 7 Juli lalu, dan akan memulai perkuliahan pada 18 Agustus sampai 10 Desember mendatang.

Sketsa turut menghubungi Syarifah Hudayah selaku Dekan FEB untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai kabar ini. Ia menjelaskan, program magister ini didirikan atas keinginan untuk membangun sumber daya manusia yang kompeten dalam bidang Akuntansi baik untuk daerah maupun nasional.

Sebelum dirinya menjadi dekan, pihak fakultas sendiri telah mencoba untuk mewujudkan hal tersebut proses demi proses, meski harus memenuhi beberapa kriteria. Dikarenakan telah memiliki kerangka dasar pembangunan, Syarifah beserta jajarannya kemudian melakukan koordinasi dengan Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) dan melangsungkan rapat untuk pengisian borang bagi Prodi baru.

“Karena itulah, persiapan selama kurang lebih 6 bulan dilakukan demi kelancaran bersama. Kita cukup bekerja keras untuk menghasilkan satu borang Magister Akuntansi (Maksi) yang bisa disetujui oleh pusat,” terangnya kepada Sketsa, Jumat (23/7) lalu.

Dalam persiapannya, ia mengatakan jika mahasiswa banyak terlibat dalam pendirian Maksi. Terutama dalam urusan kemahasiswaan, administrasi dan sounding. “Kami melibatkan mahasiswa, mempromosikannya pun melibatkan mahasiswa. jadi ada kepanitiaan memang untuk membuat borang Maksi ini. Tentu mahasiswa ikut terlibat dalam memberikan masukan-masukan,” papar Syarifah.

Sementara itu, terdapat dua konsentrasi yang ditawarkan pada program ini. Bidang-bidangnya adalah Akuntansi Sektor Publik dan Akuntansi Manajemen. Ketika ditanya mengenai tenaga pengajar yang akan mengisi perkuliahan, dirinya memaparkan bahwa penyerapan sumber daya dilakukan dari staf pengajar yang telah ada di FEB khususnya di bidang Akuntansi.

“Kita tidak mencopot sembarang. Jadi ada kriteria bahwa dosennya harus S3, kemudian juga jurusannya harus linier dan itu semuanya memang ada di Akuntansi. Dari staf kita khususnya dosen Akuntansi, kita libatkan hanya lima orang. Ada dua dari pengelola di jurusan dan tiga orang dari universitas sebagai homebase,” jelasnya.

Pada pembukaan perdana ini, sebanyak 16 orang yang telah melakukan pendaftaran masuk. Setelah melewati seleksi, 15 orang berhasil memenuhi kriteria. Meski terlihat sedikit, jumlah ini sudah cukup untuk syarat membuka sebuah kelas. “Ini kan tahun pertama, mudah-mudahan tahun berikutnya kita bisa mempromosikan dan menambah kerja sama sehingga Maksi bisa berkembang dengan baik.”

Adapun koordinator prodi yang akan memimpin telah diusulkan. Tetapi fakultas masih menunggu surat keputusan (SK) terkait pengajuan jabatan, serta keadaan pandemi Covid-19 yang membuat civitas academica harus bekerja dari rumah. Syarifah menuturkan bahwa hal ini akan segera diumumkan sebelum proses perkuliahan dimulai. Ia pun berharap, hadirnya Maksi dapat membantu masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan lanjutan.

“Kami yakin bahwa Akuntansi itu diperlukan di mana saja. Dengan Maksi yang kehadirannya semakin tinggi, semakin berkembang, insyaallah dapat memberikan solusi pengembangan terhadap masalah-masalah yang mungkin berada di lapangan,” tukasnya.

Sependapat dengan Syarifah, Novita Sari, mahasiswa Akuntansi 2017 turut menyampaikan kebahagiaannya terhadap pendirian program teranyar ini.

“Sebagai mahasiswa Akuntansi, tentunya bangga dan bersyukur karena akhirnya Magister Akuntansi telah dibuka. Ini bukan hal yang mudah dan butuh proses panjang hingga bisa dibuka di tahun ini,” ucapnya yang sempat diwawancarai pada Jumat (16/7) lalu.

Novita juga menyampaikan jika ia memiliki minat untuk melanjutkan jenjang pendidikannya di Maksi. “Minat untuk melanjutkan pendidikan ke Magister Akuntansi tentu ada, jika kondisi memungkinkan nanti,” tutupnya. (sar/ash/len/rst)



Kolom Komentar

Share this article