Berita Kampus

FK Unmul Gelar Pengambilan Sumpah Dokter, Spesialis Bedah Angkatan Pertama Dilantik

Lulusan angkatan pertama spesialis bedah Unmul

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Dokumen Pribadi

SKETSA – Rabu (8/2) lalu, FK Unmul gelar pelantikan dan pengambilan sumpah dokter angkatan ke-56 yang berlokasi di Teaching Center FK Unmul. Pelantikan kali ini terasa lebih spesial sebab salah satu Prodi teranyar milik FK Unmul berhasil mengantarkan lulusan pertamanya sebagai dokter spesialis bedah.

Untuk mengulik informasi lebih lanjut, awak Sketsa kemudian menghubungi Koordinator Prodi Spesialis Bedah Unmul, Fritz Nahusuly pada Selasa (21/2). Menyoal lulusan spesialis bedah pertama di Unmul, dirinya mengaku bangga dan bersyukur sebab penantian Prodi yang ia nakhodai sejak akhir 2018 itu akhirnya berbuah manis.

“Prodi Spesialis Bedah Unmul akhirnya telah memiliki lulusan pertama pada tanggal 17 Desember 2022. Lulusan pertama kami merupakan peserta didik angkatan pertama yang diterima pada Januari 2019 dan menyelesaikan pendidikan dengan tepat waktu,” ungkapnya ketika diwawancarai Sketsa secara daring melalui pesan teks WhatsApp.

Ungkapnya, Prodi Spesialis Bedah telah berdiri sejak 16 Oktober 2018 dengan landasan hukum Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI Nomor 900/KPT/I/2018 yang mempertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan di bidang Ilmu Bedah yang tersebar merata. 

Secara resmi, Prodi yang dinakhodai Fritz saat ini berdiri usai dilakukan visitasi oleh Konsil Kedokteran Indonesia dan Kolegium Ilmu Bedah Indonesia. Selanjutnya penerimaan angkatan pertama dimulai pada Januari 2019, yang termasuk di dalamnya lulusan pertama Spesialis Bedah Unmul saat ini.

Terbaru, Prodi Spesialis Bedah telah mengantongi akreditasi Baik Sekali yang diperoleh pada 16 Desember 2022 lalu dengan jumlah mahasiswa mencapai dua puluh orang, terhitung sejak tahun ajaran semester genap 2023. Catat Fritz, akhir tahun 2023 mendatang, mahasiswanya yang lain juga akan segera menyusul jejaknya sebagai dokter bedah.

“Target Prodi Spesialis Bedah di akreditasi selanjutnya tentu ingin mendapatkan hasil akreditasi Unggul, menghasilkan lulusan dengan tepat waktu, semakin dikenal dalam ranah nasional hingga internasional, dan semakin banyak pendaftar yang berminat terhadap Prodi Spesialis Bedah Unmul,” tuturnya penuh harap. 

Tak ketinggalan, awak Sketsa turut berbincang dengan lulusan dokter spesialis bedah pertama Unmul tersebut pada Senin (13/2). Ia adalah Fritzky Wandy Thedjakusuma. Meski hanya berkomunikasi melalui pesan teks WhatsApp, dirinya tetap antusias mengisahkan pengalamannya selama menempuh pendidikan di Unmul.

“Pengalaman menjadi PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) atau Residen Bedah Unmul tentunya luar biasa. Saya mengawali pendidikan di Prodi Spesialis Bedah FK Unmul pada 2019. Pada awal pendidikan saya masih seorang diri, dan saat ini sudah ada dua puluh orang PPDS Bedah FK Unmul yang aktif dalam pendidikan dan pelayanan,” kenang Fritzky ketika dirinya masih menjadi residen bedah.

Meskipun kala itu ia menjadi satu-satunya mahasiswa yang menempuh pendidikan di sana, Fritzky mengaku bahwa dirinya tak mengalami kesulitan berarti. Ungkapnya, sistem pendidikan PPDS atau Residen berbeda dengan mahasiswa preklinik pun seluruh jadwal perkuliahan telah terorganisir dengan baik. 

“Kami terfokus dalam pelayanan sehari-hari di rumah sakit (poliklinik, operasi elektif/ emergency, visite pasien). Kegiatan ilmiah dilaksanakan di luar dari waktu kegiatan pelayanan,” lanjutnya.

Perbedaan yang ia rasakan saat menjadi mahasiswa S-1 Kedokteran Umum dan kala menjalani Spesialis Bedah misalnya ada pada kegiatan keresidenan yang dilakukan di Rumah Sakit Pendidikan atau Rumah Sakit Satelit. Kegiatan sehari-hari yang ia jalani dimulai dari mengunjungi pasien rawat inap, poliklinik pasien rawat jalan, operasi pasien elektif atau emergency (cito), hingga menjaga Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk residen. Selain itu, terdapat pula kegiatan lainnya yang berupa kegiatan ilmiah seperti Morning Report, Visite Besar, atau Weekly Report.

Usai mengantongi gelar Spesialis Bedah, lulusan Kedokteran Umum Universitas Tarumanegara ini berkeinginan untuk segera menekuni bidangnya dengan memberikan pelayanan utamanya kepada masyarakat yang membutuhkan. Imbuhnya, jika ada kesempatan dirinya berniat melanjutkan pendidikan ke jenjang sub-spesialistik di kemudian hari.

“Harapan saya Prodi Spesialis Bedah FK Unmul semakin berjaya, semakin banyak lulusan spesialis bedah dari FK Unmul, dan tetap terjaga hubungan yang baik antara residen, alumnus, dan juga guru-guru kami,” pungkasnya. (ord/dre/srf/una/nkh/ems)



Kolom Komentar

Share this article